Tragedi Sidoarjo: Evakuasi Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Mobil Mercy Rusak Parah

Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, berduka dengan terjadinya musibah ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran. Insiden yang terjadi pada awal pekan lalu ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar. Proses evakuasi terus dilakukan oleh petugas gabungan untuk mencari korban dan membersihkan puing-puing bangunan.
Tim gabungan yang terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bekerja keras di lokasi kejadian. Mereka bahu-membahu menyingkirkan reruntuhan dan melakukan pencarian korban dengan hati-hati. Upaya ini diharapkan dapat menemukan korban yang mungkin masih terjebak di bawah reruntuhan.
Proses Evakuasi yang Menegangkan
Proses evakuasi di Ponpes Al Khoziny berlangsung dengan penuh tantangan. Kondisi reruntuhan yang tidak stabil dan potensi bahaya lainnya menjadi perhatian utama petugas. Alat berat ekskavator dikerahkan untuk membantu mengangkat material bangunan yang runtuh.
Selain fokus pada pencarian korban, petugas juga melakukan evakuasi terhadap aset yang terdampak. Salah satu yang menjadi perhatian adalah sebuah mobil mewah Mercedes-Benz yang tertimpa reruntuhan bangunan. Penemuan mobil ini menambah daftar kerugian akibat musibah tersebut.
Penemuan Mobil Mercy yang Ringsek
Mobil Mercedes-Benz ditemukan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, ringsek akibat tertimpa reruntuhan musala. Kendaraan mewah tersebut berada di samping rumah pengasuh ponpes, tepatnya di sebelah timur bangunan musala.
Proses evakuasi mobil dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindari kerusakan lebih lanjut. Setelah berhasil diangkat, mobil langsung dinaikkan ke atas truk milik DLHK untuk dipindahkan ke tempat yang aman. Kondisi mobil yang hancur menggambarkan betapa dahsyatnya dampak dari ambruknya musala.
Konfirmasi dari Ketua RT: Kerugian dan Dampak Tragedi
Munir, selaku Ketua RT 7 RW 3 Desa/Kecamatan Buduran, membenarkan bahwa mobil Mercedes-Benz tersebut menjadi salah satu korban dalam musibah ini. Ia menjelaskan bahwa mobil tersebut ikut tertimpa reruntuhan pada saat kejadian.
Baca Juga: Tragedi Affan Kurniawan: Kata Terakhir 'Narik Dulu, Pak' Berujung Maut
Munir juga mengungkapkan bahwa selain korban jiwa, kerugian materiil juga cukup besar akibat ambruknya musala. Mobil yang hancur tersebut hanyalah salah satu contoh nyata dari dampak yang ditimbulkan oleh tragedi ini. Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan terhadap potensi bencana.
Kronologi dan Upaya Penyelamatan
Menurut keterangan Munir, mobil tersebut tergencet oleh pilar bangunan musala yang patah saat kejadian. Saat musibah terjadi, perhatian utama warga tertuju pada upaya penyelamatan para santri yang diduga tertimbun reruntuhan.
Munir menambahkan bahwa mobil berada di lantai paling bawah, sehingga tidak langsung terlihat setelah musibah terjadi. Suara dentuman keras dan debu tebal yang menutupi lokasi juga membuat proses pencarian dan identifikasi menjadi lebih sulit. Baru setelah pembersihan puing-puing dilakukan, keberadaan mobil tersebut diketahui.
Respons dan Dukungan Masyarakat
Musibah di Ponpes Al Khoziny mendapat respons yang besar dari masyarakat dan berbagai pihak. Bantuan dan dukungan terus berdatangan untuk membantu para korban dan meringankan beban mereka.
Proses evakuasi dan penanganan pasca-bencana terus dilakukan secara intensif. Diharapkan, seluruh korban dapat segera ditemukan dan mendapatkan penanganan yang terbaik. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan menghadapi cobaan ini.
Tragedi di Sidoarjo ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana dan solidaritas dalam menghadapi musibah. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.