Tragedi Affan Kurniawan: Kata Terakhir 'Narik Dulu, Pak' Berujung Maut
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5332370/original/075320300_1756473201-IMG_8650.jpeg)
Kisah pilu datang dari Jakarta. Seorang pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan, kehilangan nyawanya secara tragis pada Kamis malam, 28 Agustus 2025, saat menjalankan tugasnya mencari nafkah. Affan menjadi korban dalam kericuhan yang terjadi antara demonstran dan aparat kepolisian. Lebih memilukan lagi, Affan tewas setelah terlindas oleh mobil rantis milik Brimob. Liputan6.com mengulas kembali detik-detik terakhir Affan, menguak fakta di balik tragedi ini, dan memperlihatkan duka mendalam yang dirasakan keluarga.
Pertemuan Terakhir: Perbincangan Hangat yang Berujung Perpisahan
Zulkifli, ayah Affan, tak pernah menyangka bahwa obrolan santai pada malam itu akan menjadi pertemuan terakhirnya dengan sang anak. Semua berjalan seperti biasa, hingga ponsel Affan berdering. Notifikasi pesan masuk, menugaskannya untuk mengantar pesanan makanan melalui aplikasi ojek online. Tanpa ragu, Affan bergegas mengambil jaket hijau kebanggaannya dan menyalakan motor kesayangan. Sebelum berangkat, Affan menyampaikan kata-kata terakhir yang kini membekas di hati sang ayah: "Pak, saya keluar duluan." Ketika sang ayah bertanya, "Dek, mau narik?", Affan menjawab, "Iya, Pak, narik."
Mencari Rezeki: Bukan untuk Diri Sendiri, tapi untuk Keluarga
Affan, sebagai tulang punggung keluarga, bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Uang hasil narik digunakan untuk membayar kontrakan, memenuhi kebutuhan makan, dan yang paling penting, membiayai sekolah adiknya. Ia mengayuh sepeda motor hitamnya, yang merupakan hasil tabungan dari jerih payahnya sebagai sekuriti. Motor itu menjadi saksi bisu perjalanan terakhirnya, yang berujung pada tragedi yang tak terduga. Affan berangkat dari kontrakan kecil berukuran 3x12 meter di Jalan Lasem, Menteng, Jakarta Pusat.
Kericuhan dan Nasib Malang di Jalan Pejompongan
Perjalanan Affan melewati Jalan Pejompongan yang saat itu tengah memanas akibat bentrokan antara demonstran dan aparat kepolisian. Nasib buruk tak dapat dihindari. Affan terjebak dalam kericuhan. Dalam kepanikan, ia berusaha menyelamatkan diri, namun terjatuh. Tiba-tiba, mobil rantis Brimob melaju kencang dan melindas tubuh Affan dari belakang. Tragisnya, bukannya berhenti, mobil tersebut justru menyeret tubuh Affan beberapa meter sebelum akhirnya kabur. Muri (50), pemilik kontrakan yang mengenal Affan sejak kecil, menceritakan dengan suara bergetar detik-detik nahas tersebut.
Bukan Demo, tapi Kerja: Bukti Riwayat Orderan Gojek
Keluarga Affan menegaskan bahwa anaknya tidak terlibat dalam demonstrasi. Hal ini diperkuat oleh bukti riwayat orderan ojol yang menunjukkan Affan sedang bekerja saat kejadian. Humas Unit Reaksi Cepat (URC) Bergerak, Erni, yang mendampingi keluarga Affan, membenarkan hal tersebut. Berdasarkan pemeriksaan akun Gojek milik korban, terdapat riwayat orderan pada jam kejadian, yang membuktikan Affan sedang bekerja. "Untuk almarhum Affan hari itu bekerja. Ada bukti riwayat ordernya melalui aplikasi Gojek," jelas Erni. Ia menambahkan bahwa Affan baru saja menyelesaikan pesanan sebelum tragedi itu terjadi.
Sosok Affan: Pendiam, Kalem, dan Penuh Tanggung Jawab
Zulkifli mengenang Affan sebagai sosok yang pendiam dan kalem, sangat berbeda dari remaja seusianya. Setelah pulang bekerja, Affan lebih sering terlihat berselancar di media sosial atau membantu pekerjaan rumah. Ia sangat terkejut dan tidak percaya bahwa anaknya terlibat dalam aksi demonstrasi. "Anak saya, mohon maaf, bukan saya tutup-tutupin. Anak saya tidak berbuat semacam itu (ikut demo). Anak saya orang yang sangat takut begitu-begitu,” kata Zulkifli, menggambarkan sosok anaknya.
Duka yang Mendalam dan Tuntutan Keadilan
Kematian Affan Kurniawan menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga dan menjadi perhatian publik. Banyak pihak yang menuntut keadilan atas tragedi ini. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya penanganan demonstrasi yang lebih manusiawi dan perlindungan terhadap masyarakat sipil. Semoga kasus ini dapat diusut tuntas dan keadilan ditegakkan bagi Affan Kurniawan.