Terungkap! Ini Alasan Haru Mengapa Hari Ibu di Indonesia Jatuh pada 22 Desember, Bukan Cuma Tanggal Biasa!
RAKYATMEDIAPERS.CO.ID - Hai, para bestie pembaca setia! Sebentar lagi kita akan menyambut salah satu hari paling spesial, yaitu Hari Ibu. Tapi, pernah enggak sih kalian bertanya-tanya, "Kenapa ya Hari Ibu di Indonesia dirayakan tanggal 22 Desember? Kok beda sama di negara lain yang biasanya bulan Mei?" Nah, daripada cuma garuk-garuk kepala mikirin diskon midnight sale, mending kita bedah tuntas fakta-fakta historis yang bikin tanggal 22 Desember itu jadi sakral buat para wanita hebat di Tanah Air! Siap-siap, karena ini bukan sekadar tanggal merah di kalender, tapi punya cerita yang bikin merinding haru!
Bukan Sekadar Mitos, Ini Dia Kisah Nyata di Balik 22 Desember
Setiap tanggal 22 Desember, hiruk pikuk ucapan "Selamat Hari Ibu" pasti memenuhi timeline media sosial kita. Tapi, banyak yang belum tahu kalau tanggal ini punya sejarah panjang yang jauh lebih dalam dari sekadar memberikan bunga atau cokelat. Jauh sebelum era selfie dan story IG, para perempuan tangguh di Indonesia sudah menorehkan sejarah yang mengubah bangsa.
Kapan Hari Ibu di Indonesia ditetapkan? Tentu saja, 22 Desember! Apa yang diperingati? Bukan hanya ulang tahun ibu kita, tapi peringatan Kongres Perempuan Indonesia I yang diselenggarakan pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Siapa yang menginisiasi? Kongres ini digagas oleh para pejuang wanita hebat dari berbagai organisasi perempuan di masa itu, dan kemudian tanggalnya ditetapkan secara resmi oleh Presiden Soekarno. Mengapa harus tanggal itu? Karena Kongres Perempuan Indonesia I adalah tonggak sejarah penting bagi perjuangan hak-hak perempuan dan kemerdekaan bangsa. Di mana peristiwa penting ini terjadi? Di kota istimewa, Yogyakarta! Bagaimana sampai bisa ditetapkan? Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959.
Kongres Perempuan Indonesia I: Dari Dapur ke Medan Perjuangan
Bayangkan, di tahun 1928, saat Indonesia masih dijajah, para wanita sudah berani berkumpul untuk menyuarakan aspirasi mereka. Kongres Perempuan Indonesia I ini dihadiri oleh sekitar 30 organisasi wanita dari berbagai daerah. Ini bukan arisan biasa, guys. Mereka membahas isu-isu yang sangat fundamental, mulai dari pendidikan perempuan, perkawinan anak, perbaikan gizi, kesehatan ibu dan anak, hingga peran perempuan dalam perjuangan kemerdekaan. Gokil, kan? Mereka sadar bahwa kemajuan bangsa enggak bisa cuma diemban kaum pria, tapi juga harus didukung kekuatan perempuan dari berbagai lini.
Momen ini adalah titik balik di mana perempuan Indonesia tidak lagi dipandang hanya sebatas "konco wingking" atau penghuni dapur, tapi sebagai subjek yang memiliki peran vital dalam pembangunan bangsa. Dari kongres ini lahir banyak pemikiran revolusioner yang kemudian menjadi fondasi pergerakan perempuan di Indonesia.
Jejak Soekarno dan Peran Negara
Selang puluhan tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1959, Presiden Soekarno, dengan segala karismanya, meresmikan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu Nasional. Penetapan ini bukan tanpa alasan. Soekarno ingin mengabadikan semangat dan nilai-nilai perjuangan perempuan Indonesia yang telah dimulai sejak 1928. Beliau menyadari betul bahwa di balik setiap keberhasilan bangsa, ada peran besar dan tak tergantikan dari para ibu dan perempuan Indonesia. Jadi, peringatan Hari Ibu di Indonesia punya "greget" yang beda, ya kan? Ini bukan cuma soal kasih sayang personal, tapi juga penghargaan atas kontribusi mereka dalam skala nasional!
Bedanya Hari Ibu Indonesia vs. Internasional: Lebih dari Sekadar Tanggal
Mungkin kalian pernah dengar kalau Hari Ibu internasional biasanya diperingati di bulan Mei. Nah, perbedaannya bukan cuma di tanggal, tapi juga di esensinya. Hari Ibu internasional lebih banyak berfokus pada apresiasi personal terhadap figur seorang ibu, berkat perjuangan Anna Jarvis yang ingin menghormati ibunya.
Sementara itu, Hari Ibu di Indonesia punya makna yang lebih luas dan historis. Ini adalah perayaan sekaligus refleksi atas perjuangan kaum perempuan Indonesia dalam mencapai kemerdekaan dan membangun bangsa. Ini adalah penghormatan kepada para "emak-emak" dan "mbak-mbak" yang enggak cuma jago masak rendang, tapi juga tangguh berorganisasi, berjuang, dan mencerdaskan generasi. Jadi, kalau di Hari Ibu nanti kamu cuma ngasih kado ke Ibu, itu bagus. Tapi, jangan lupa juga merenungkan makna perjuangan para pendahulu kita, ya!
Penutup: Saatnya Apresiasi dan Terus Bergerak Maju!
Jadi, setelah tahu cerita di balik tanggal 22 Desember, semoga kita makin paham kalau Hari Ibu di Indonesia itu punya bobot sejarah yang luar biasa. Ini adalah momentum untuk merayakan kekuatan, ketangguhan, dan kontribusi tak terhingga perempuan Indonesia. Mulai dari yang di rumah mengurus keluarga, hingga yang berkarier dan memimpin di berbagai sektor, semua adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
Mari kita jadikan Hari Ibu sebagai pengingat bahwa peran perempuan itu tak terbatas, dan semangat Kongres Perempuan Indonesia I harus terus menyala di setiap generasi. Selamat Hari Ibu untuk semua perempuan hebat di Indonesia! Yuk, terus berkarya, menginspirasi, dan jadi bagian dari kemajuan bangsa!
FAQ: Pertanyaan yang Sering Bikin Penasaran tentang Hari Ibu
Q: Apa itu Hari Ibu di Indonesia?
A: Hari Ibu di Indonesia adalah peringatan nasional yang ditetapkan untuk menghargai peran dan perjuangan perempuan Indonesia dalam keluarga, masyarakat, dan pembangunan bangsa, serta untuk mengenang Kongres Perempuan Indonesia I tahun 1928.
Q: Kenapa Hari Ibu jatuh pada tanggal 22 Desember?
A: Tanggal 22 Desember dipilih untuk memperingati tanggal dimulainya Kongres Perempuan Indonesia I yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928, sebuah tonggak sejarah penting bagi pergerakan perempuan di Indonesia.
Q: Apa perbedaan Hari Ibu Indonesia dengan Hari Ibu Internasional?
A: Perbedaan utamanya terletak pada esensinya. Hari Ibu Internasional (umumnya Mei) lebih berfokus pada apresiasi personal terhadap figur seorang ibu. Sementara Hari Ibu di Indonesia memiliki makna yang lebih luas, yaitu perayaan dan penghormatan atas perjuangan kolektif perempuan Indonesia dalam mencapai kemerdekaan dan pembangunan bangsa.
Q: Siapa yang menetapkan tanggal Hari Ibu di Indonesia?
A: Tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu Nasional ditetapkan secara resmi oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959.
Q: Apa makna penting Kongres Perempuan Indonesia I?
A: Kongres Perempuan Indonesia I adalah peristiwa bersejarah yang menyatukan berbagai organisasi perempuan untuk membahas isu-isu krusial seperti pendidikan perempuan, perkawinan anak, kesehatan, dan peran perempuan dalam perjuangan kemerdekaan. Kongres ini menandai dimulainya pergerakan perempuan modern di Indonesia dan menjadi fondasi bagi kemajuan hak-hak perempuan.
AUTHOR: Siti Sejarahwati