Pengungkapan 2 Ton Sabu Terbesar Indonesia: BNN Selamatkan Jutaan Jiwa

RAKYATMEDIAPERS.CO.ID - Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat sejarah baru dalam perang melawan narkoba dengan keberhasilan mengungkap penyelundupan sabu seberat 2 ton. Operasi besar ini memiliki nilai fantastis sekitar Rp5 triliun dan melibatkan buronan Interpol yang bersembunyi di Kamboja.
Kasus ini secara luas diakui sebagai salah satu operasi penegakan hukum narkotika terbesar dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia. Keberhasilan luar biasa ini secara tegas menunjukkan komitmen serius negara dalam memerangi kejahatan narkoba lintas negara yang merusak generasi bangsa.
Mega Operasi BNN: Buronan Interpol dan Penyelamatan Jutaan Jiwa
Operasi heroik BNN ini tidak hanya menggagalkan peredaran narkoba, tetapi juga berhasil mengamankan Dewi Astutik di Kamboja. Ia diduga kuat sebagai aktor utama di balik sindikat penyelundupan sabu berskala internasional ini.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan, menyampaikan apresiasinya pada acara pemusnahan barang bukti 2,1 ton sabu di Batam, Kamis (12/6/2025). Beliau menyatakan bahwa ini adalah pencapaian luar biasa yang mencetak sejarah baru penggagalan penyelundupan narkoba terbesar di Indonesia.
Kepala BNN, Komjen Pol. Suyudi Ario Seto, dalam konferensi pers pada Selasa (2/12/2025), menegaskan dampak positif dari penangkapan ini. Penyelamatan 2 ton sabu tersebut diperkirakan berhasil menyelamatkan sekitar 8 juta jiwa dari ancaman serius bahaya narkotika yang mematikan.
Pengungkapan kasus narkotika sabu seberat 2 ton ini memang menjadi yang terbesar sepanjang sejarah penegakan hukum di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, BNN terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menggagalkan banyak kasus penyelundupan narkoba berskala besar.
Rekam Jejak Penangkapan Narkoba Berskala Besar di Indonesia
Sebelum keberhasilan ini, Indonesia juga pernah menyaksikan penggerebekan sabu dalam jumlah besar lainnya yang menunjukkan tantangan berkelanjutan dalam memberantas peredaran barang haram tersebut. Salah satu kasus signifikan adalah penggerebekan 1 ton sabu di Banten pada Juli 2017.
Operasi tersebut terjadi di Hotel Mandalika, Kabupaten Serang, Banten, di mana dua pelaku berinisial CWC dan LGY berhasil ditahan, sementara seorang pelaku berinisial HYL berhasil melarikan diri dan LMH ditembak mati. Fenomena peredaran narkoba bahkan semakin marak selama pandemi Covid-19, menunjukkan adaptasi jaringan kriminal terhadap kondisi global.
Sepanjang Januari-Juni 2020, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berhasil mengungkap total 1,2 ton penyelundupan sabu, termasuk 821 kg di Banten pada Sabtu (23/5) dan 402 kg di Jawa Barat pada Kamis (4/6). Selain itu, pemerintah Riau juga mengamankan 1,1 ton sabu dari 1.889 kasus narkoba sepanjang tahun 2023, menunjukkan upaya yang tak pernah berhenti dari berbagai lembaga penegak hukum.
Pengungkapan kasus narkotika sabu 2 ton senilai Rp5 triliun ini merupakan puncak dari serangkaian upaya tersebut dan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah penegakan hukum narkoba di Indonesia. Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasinya, menyatakan bahwa ini adalah pencapaian penting dalam upaya besar menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya narkoba yang mengancam.
Profil Kepala BNN Komjen Pol. Suyudi Ario Seto: Inovasi dalam Pemberantasan Narkoba
Komjen Pol. Suyudi Ario Seto, yang menjabat sebagai Kepala BNN sejak 25 Agustus 2025, adalah sosok kunci di balik keberhasilan BNN. Beliau merupakan Perwira Tinggi Polri dengan rekam jejak panjang dan pernah menduduki sejumlah jabatan strategis, termasuk sebagai Kapolda Banten.
Karier kepolisian Suyudi dimulai sebagai Kanit II Resmob Polda Metro Jaya, di mana ia dikenal luas dengan spesialisasinya di bidang reserse. Perjalanan kariernya terus meningkat, mencerminkan dedikasi dan keahliannya dalam penegakan hukum.
Pada tahun 2011, Suyudi dipercaya sebagai Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya, lalu naik jabatan menjadi Kapolres Metro Jakarta Pusat pada 2017 dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 2019. Pada tahun 2023, ia dipercaya menjadi Wakapolda Metro Jaya dan resmi menyandang pangkat Brigadir Jenderal, menunjukkan kenaikan pangkat yang konsisten berkat kinerjanya.
Setahun setelah menjabat Wakapolda, Suyudi diangkat menjadi Kapolda Banten, di mana pangkatnya kembali naik menjadi Inspektur Jenderal. Hingga pada pertengahan 2025, Suyudi dilantik oleh Presiden Prabowo sebagai Kepala BNN menggantikan Marthinus Hukom, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 118/TPA Tahun 2025.
Tanda Jasa dan Visi Strategis Komjen Suyudi
Sepanjang kariernya, Komjen Pol. Suyudi Ario Seto telah menerima beragam tanda jasa, yang menegaskan rekam jejak pengabdiannya yang konsisten dan dedikasi tinggi dalam penegakan hukum. Tanda jasa ini menjadi bukti nyata atas jasa-jasanya kepada negara dan kepolisian.
Terbaru, ia menerima Bintang Bhayangkara Pratama pada Selasa (11/11/2025), sebuah tanda kehormatan tertinggi kedua di Polri yang diberikan atas apresiasi terhadap pengabdian dan jasa besar bagi keamanan negara. Suyudi juga pernah menerima Bintang Bhayangkara Nararya, Satyalancana Pengabdian untuk pengabdiannya selama 8, 16, dan 24 tahun, serta berbagai Satya Lancana lainnya seperti Ksatria Bhayangkara, Karya Bhakti, Bhakti Pendidikan, Bhakti Nusa, Dharma Nusa, dan Operasi Kepolisian.
Pendekatan kepemimpinannya yang tegas namun terukur sebagai Kepala BNN dalam menangani kejahatan narkotika membuktikan dedikasinya yang tinggi dalam upaya memberantas jaringan narkoba. Arah kebijakan Suyudi yang menekankan pentingnya intelijen dan kolaborasi global menunjukkan pergeseran strategi BNN dari sekadar responsif menjadi lebih proaktif dan preventif, guna membendung laju peredaran narkoba sejak dini.
Masa Depan Pemberantasan Narkoba di Indonesia
Keberhasilan BNN mengungkap 2 ton sabu ini adalah manifestasi nyata dari komitmen Indonesia dalam memberantas kejahatan narkotika yang merusak. Ini sekaligus menjadi momentum penting untuk terus memperkuat strategi dan sinergi antarlembaga. Tantangan ke depan masih besar, namun dengan kepemimpinan yang kuat dan strategi yang tepat, Indonesia optimis mampu mewujudkan lingkungan yang bersih dari ancaman narkoba.