Jangan Anggap Remeh! Kebakaran Gedung Terra Drone dan Fakta Menyakitkan: Asap Lebih Mematikan dari Api

Table of Contents

Kebakaran Gedung Terra Drone

RAKYATMEDIAPERS.CO.ID - Siapa sangka, di balik kobaran api yang garang dan visualnya yang mengerikan, ada "pembunuh" senyap yang jauh lebih mematikan: ASAP. Kita semua tentu masih ingat insiden kebakaran gedung Terra Drone Indonesia di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu, bukan? Gedung yang menyala hebat itu sempat bikin geger seantero jagat maya. Namun, di tengah hiruk pikuk perhatian pada api yang membara, seringkali kita lupa bahwa ancaman terbesar dalam insiden kebakaran justru bukan hanya jilatan si merah, melainkan gumpalan asap hitam pekat yang menyesakkan.

Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa asap kebakaran bisa jadi malapetaka yang tak terduga, berkaca dari insiden Gedung Terra Drone, dan mengapa kita harus lebih waspada.

Insiden Terra Drone: Alarm untuk Kesadaran Bahaya Asap

Pada hari Minggu, 28 Januari 2024 lalu, warga sekitar Gatot Subroto dihebohkan dengan kepulan asap hitam tebal disusul api yang melahap gedung kantor Terra Drone Indonesia. Kobaran api yang cukup besar itu membuat petugas pemadam kebakaran berjibaku menaklukkan si jago merah. Untungnya, laporan tidak menyebutkan adanya korban jiwa dalam insiden ini, sebuah kabar yang patut disyukuri.

Namun, di setiap kejadian kebakaran, ada pelajaran penting yang harus kita ambil. Selain sistem pencegahan api dan evakuasi, edukasi tentang bahaya asap seringkali terlewatkan. Padahal, statistik menunjukkan bahwa mayoritas korban jiwa dalam kebakaran tidak meninggal karena terbakar api, melainkan karena menghirup asap dan gas beracun. Ngeri, kan? Ini bukan sekadar mitos horor kampus, tapi fakta pahit yang sering terjadi di dunia nyata.

Bahaya Asap Kebakaran

Mengapa Asap Lebih Mematikan daripada Api? Inilah Penjelasannya!

Kalau api itu seperti "penjahat" yang terang-terangan menyerang, asap adalah "sniper" yang membidik diam-diam. Efeknya? Jauh lebih cepat dan seringkali tak terlihat sampai terlambat. Ada beberapa alasan mengapa asap bisa sangat mematikan:

1. Gas Beracun Tak Terlihat (dan Tak Tercium!)

Saat suatu benda terbakar, terutama bahan bangunan modern yang terbuat dari plastik, karet, atau bahan sintetis, ia akan menghasilkan berbagai gas beracun. Yang paling terkenal adalah Karbon Monoksida (CO). Gas ini tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa, sehingga sulit dideteksi. CO bekerja dengan mengikat hemoglobin dalam darah 200 kali lebih kuat daripada oksigen, membuat tubuh kekurangan oksigen. Hasilnya? Otak dan organ vital lainnya mati lemas.

Selain CO, ada juga Sianida Hidrogen (HCN) dari pembakaran bahan plastik tertentu, Sulfur Dioksida (SO2), dan berbagai oksida nitrogen. Senyawa-senyawa ini adalah kombinasi maut yang siap merusak paru-paru, sistem saraf, dan organ dalam lainnya.

2. Dehidrasi dan Iritasi Saluran Pernapasan

Asap kebakaran juga mengandung partikel-partikel panas dan iritan. Ketika terhirup, partikel ini dapat membakar dan mengiritasi saluran pernapasan, dari hidung, tenggorokan, hingga paru-paru. Pembengkakan saluran napas bisa terjadi, menyumbat jalan masuk udara dan membuat korban kesulitan bernapas. Bahkan, panasnya asap bisa menyebabkan luka bakar internal yang serius.

3. Pengurangan Oksigen (Asfiksia)

Api membutuhkan oksigen untuk membakar. Semakin besar api, semakin banyak oksigen yang dikonsumsi dari lingkungan. Ditambah lagi dengan gas-gas beracun yang menggantikan oksigen di udara, ini menciptakan kondisi di mana korban tidak hanya menghirup racun, tapi juga tidak mendapatkan cukup oksigen untuk bertahan hidup. Otak hanya bisa bertahan beberapa menit tanpa oksigen sebelum kerusakan permanen terjadi.

4. Visibilitas Nol dan Disorientasi

Asap tebal menghalangi pandangan, membuat korban sulit menemukan jalan keluar atau tanda evakuasi. Kepanikan dan disorientasi akibat asap bisa membuat orang tersesat, terjebak, atau jatuh, menghambat upaya penyelamatan diri.

Jangan Panik, Tapi Tetap Waspada!

Dari insiden Terra Drone dan fakta-fakta di atas, jelas sekali bahwa kita tidak boleh meremehkan bahaya asap kebakaran. Ini bukan hanya tentang berapa banyak pemadam kebakaran yang datang, tapi bagaimana kita mempersiapkan diri dan merespons dalam hitungan detik.

Beberapa langkah yang bisa kita lakukan:

  • Pahami jalur evakuasi: Baik di rumah, kantor, atau gedung mana pun.
  • Instal detektor asap: Ini adalah investasi kecil yang bisa menyelamatkan nyawa.
  • Latih diri: Jangan panik, tetap tenang, dan segera merunduk atau merangkak saat ada asap. Udara bersih cenderung berada di bawah.
  • Laporkan segera: Jangan menunda menghubungi pemadam kebakaran jika melihat potensi bahaya.

Mungkin terlihat sepele, tapi pelajaran dari kepulan asap di Gedung Terra Drone itu adalah pengingat penting: Keselamatan itu bukan cuma tentang menghindari api, tapi juga bagaimana kita "berdamai" dengan asap. Yuk, lebih waspada!

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Q1: Apa yang membuat asap kebakaran sangat mematikan?

Asap kebakaran mematikan karena mengandung gas beracun seperti karbon monoksida (CO) dan sianida hidrogen (HCN), yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Selain itu, asap juga mengandung partikel panas yang mengiritasi saluran pernapasan, serta mengurangi kadar oksigen di lingkungan dan menghalangi pandangan.

Q2: Gas apa saja yang berbahaya dalam asap kebakaran?

Gas paling berbahaya dalam asap kebakaran adalah Karbon Monoksida (CO) dan Sianida Hidrogen (HCN). Ada juga Sulfur Dioksida (SO2) dan oksida nitrogen yang dapat memperparah kerusakan pada saluran pernapasan dan organ vital.

Q3: Bagaimana cara melindungi diri dari asap saat terjadi kebakaran?

Saat terjadi kebakaran dan ada asap, segera merunduk atau merangkak di lantai karena udara bersih cenderung berada di bagian bawah. Tutupi hidung dan mulut dengan kain basah jika memungkinkan. Segera cari jalur evakuasi terdekat dan jangan kembali masuk ke gedung yang terbakar.

Q4: Apakah semua jenis asap kebakaran sama berbahayanya?

Tidak semua jenis asap kebakaran sama berbahayanya, meskipun semua asap kebakaran harus dihindari. Bahaya asap sangat tergantung pada bahan apa yang terbakar. Pembakaran bahan sintetis seperti plastik dan karet cenderung menghasilkan gas yang lebih beracun dibandingkan pembakaran kayu atau kertas.


** AUTHOR: Renata Pratiwi **

Baca Juga

Loading...