Gubernur Jabar KDM Dukung Penuh Bobibos Bahan Bakar Nabati RON 98 dari Jerami

Table of Contents

Gubernur Jabar KDM Dukung Penuh Bobibos Bahan Bakar Nabati Berbasis Jerami, Klaim RON 98 Selevel Bensin Mahal - Galamedia News


RAKYATMEDIAPERS.CO.ID - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang akrab disapa KDM atau Kang Dedi Mulyadi, telah menunjukkan dukungan penuhnya terhadap Bobibos Bahan Bakar Nabati. Produk inovatif ini menarik perhatian publik karena berbasis limbah pertanian, khususnya jerami, dan diklaim memiliki nilai oktan tinggi.

Dukungan tersebut secara resmi diungkapkan melalui akun Instagram pribadinya, dengan Dedi Mulyadi menulis: "Salaman @bobibos_, kita kerja sama". Pernyataan ini menegaskan komitmennya untuk berperan aktif dalam pengembangan bahan bakar unik yang menjanjikan masa depan energi bersih bagi Indonesia.

Komitmen KDM: Mendorong Kolaborasi Strategis

Dedi Mulyadi tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga proaktif dalam mendorong terwujudnya nota kesepahaman (MoU) antara produsen Bobibos, PT Inti Sinergi Formula, dengan para investor. Langkah ini krusial untuk memastikan keberlanjutan dan skala produksi Bobibos di masa depan.

Meskipun inisiatif ini tidak akan ditangani secara langsung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, KDM menyatakan kesiapannya untuk menjadi pelopor melalui lembaga non-pemerintah. "Saya akan mempelopori lembaga usaha yang berjalan pertama, MoU-nya di Lembur Pakuan (Subang)," tegasnya, menunjukkan keseriusannya dalam memfasilitasi proyek ini.

Bobibos: Inovasi Energi dari Limbah Jerami dengan RON 98

Bobibos, yang merupakan akronim dari 'Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos!', adalah sebuah terobosan energi yang patut diacungi jempol. Bahan bakar ini diklaim memiliki nilai oktan (RON) 98, sebuah angka yang setara dengan kategori bensin premium yang biasa digunakan untuk mobil-mobil mewah dan berteknologi tinggi.

Yang lebih mengagumkan, bahan bakar ini diproduksi dari limbah jerami, sebuah residu pertanian yang selama ini mayoritas hanya dibakar atau dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pemanfaatan jerami sebagai bahan bakar ramah lingkungan mengubah persepsi limbah menjadi sumber daya bernilai tinggi, sekaligus mengurangi masalah pembakaran jerami yang menyebabkan polusi udara.

Potensi Ekonomi dan Lingkungan yang Menggiurkan

Inovasi Bobibos disambut dengan antusias oleh Mulyadi, Komisaris Utama PT Inti Sinergi Formula, yang sangat optimistis dengan potensi keuntungannya bagi para petani. Limbah jerami yang tadinya tidak memiliki nilai ekonomi signifikan kini dapat menjadi sumber penghasilan tambahan yang menjanjikan.

"Tim ini menemukan satu formulasi yang membuat petani senyum dua kali. Pertama saat panen, kedua pasca-panen," tutur Mulyadi, menggambarkan dampak positif yang dirasakan petani. Konsep 'senyum dua kali' ini menekankan bagaimana petani mendapatkan keuntungan ganda dari hasil panen dan juga dari pengelolaan limbahnya.

Baca Juga: Arti Mimpi Menikah dengan Mantan Menurut Primbon Jawa: Pertanda Apa?

Konversi Jerami: 3.000 Liter Bahan Bakar per Hektare

Mulyadi juga mengungkapkan klaim menarik berdasarkan hasil uji laboratorium oleh Lemigas, lembaga pengujian minyak dan gas bumi terkemuka di Indonesia. Uji coba tersebut menunjukkan bahwa limbah jerami dari satu hektare lahan sawah dapat dikonversi menjadi sekitar 3.000 liter bahan bakar Bobibos.

Angka ini bukan hanya fantastis, tetapi juga menggambarkan potensi besar Bobibos dalam mendukung kemandirian energi nasional. Dengan jutaan hektare lahan persawahan di Indonesia, potensi produksi bahan bakar nabati dari jerami bisa sangat masif dan berkelanjutan.

Muhammad Ikhlas Thamrin: Sang Inovator dari Jonggol

Di balik inovasi Bobibos ini berdiri Muhammad Ikhlas Thamrin, seorang pemuda berbakat asal Jonggol yang menjabat sebagai CEO PT Inti Sinergi Formula sekaligus penemu Bobibos. Ikhlas menjelaskan secara rinci proses pembuatan bahan bakar ramah lingkungan ini.

Prosesnya dimulai dengan mengekstraksi limbah batang kering dari tanaman padi menggunakan serum khusus. "Menggunakan mesin yang kami rancang. Ada lima tahap atau proses agar bahan baku tersebut menjadi bahan bakar ramah lingkungan Bobibos," kata Ikhlas, menekankan keunikan teknologi yang mereka kembangkan.

Proses Produksi Berteknologi Tinggi dan Ramah Lingkungan

Lima tahap atau proses yang dijelaskan Ikhlas memastikan bahwa limbah jerami diolah secara efisien dan menghasilkan bahan bakar berkualitas tinggi. Pendekatan ini tidak hanya mengoptimalkan pemanfaatan limbah, tetapi juga menjamin bahwa produk akhir Bobibos tetap ramah lingkungan.

Kehadiran Bobibos menandai era baru dalam industri energi Indonesia, menggabungkan inovasi teknologi dengan kepedulian terhadap lingkungan dan kesejahteraan petani. Dukungan kuat dari figur publik seperti Dedi Mulyadi diharapkan dapat mempercepat adopsi dan pengembangan bahan bakar nabati ini di seluruh nusantara.

Masa Depan Cerah untuk Energi Berkelanjutan Indonesia

Inisiatif seperti Bobibos menjadi harapan baru bagi Indonesia dalam mewujudkan kemandirian energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan investor, Bobibos berpotensi besar menjadi pilar penting dalam bauran energi nasional.

Ini adalah bukti nyata bahwa inovasi lokal mampu memberikan solusi global untuk tantangan energi dan lingkungan. Kesuksesan Bobibos akan menjadi inspirasi bagi inovator lain untuk terus berkarya demi masa depan Indonesia yang lebih hijau dan sejahtera.



Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa itu Bobibos Bahan Bakar Nabati?

Bobibos adalah singkatan dari 'Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos!'. Ini adalah produk bahan bakar nabati inovatif yang dibuat dari limbah jerami (batang kering tanaman padi) dan diklaim memiliki nilai oktan (RON) 98, setara dengan bensin premium.

Siapa penemu Bobibos dan perusahaan yang memproduksinya?

Penemu Bobibos adalah Muhammad Ikhlas Thamrin, seorang pemuda asal Jonggol. Bahan bakar ini diproduksi oleh PT Inti Sinergi Formula, di mana Muhammad Ikhlas Thamrin juga menjabat sebagai CEO.

Bagaimana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendukung Bobibos?

Dedi Mulyadi menunjukkan dukungan penuhnya melalui akun Instagram resminya dengan menyatakan 'Salaman @bobibos_, kita kerja sama'. Ia juga mendorong dibuatnya nota kesepahaman (MoU) antara produsen dan investor, serta siap menjadi pelopor lewat lembaga non-pemerintah, memulai MoU di Lembur Pakuan (Subang).

Apa klaim keunggulan Bobibos?

Bobibos diklaim memiliki nilai oktan (RON) 98, yang setara dengan bensin premium untuk mobil mewah. Selain itu, bahan bakar ini dibuat dari limbah jerami yang ramah lingkungan dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi petani.

Bagaimana Bobibos dapat menguntungkan petani?

Bobibos menguntungkan petani karena mengubah limbah jerami yang sebelumnya tidak bernilai menjadi bahan baku berharga. Mulyadi, Komisaris Utama PT Inti Sinergi Formula, menyebut petani akan 'senyum dua kali': saat panen dan pasca-panen karena limbah jerami mereka bisa diuangkan.

Berapa banyak bahan bakar Bobibos yang bisa dihasilkan dari limbah jerami?

Berdasarkan klaim hasil uji laboratorium oleh Lemigas, limbah jerami dari satu hektare lahan sawah dapat dikonversi menjadi sekitar 3.000 liter bahan bakar Bobibos.

Bagaimana proses pembuatan Bobibos?

Proses pembuatan Bobibos melibatkan ekstraksi limbah batang kering tanaman padi dengan serum khusus, menggunakan mesin yang dirancang sendiri oleh tim penemu. Ada lima tahap atau proses yang dilalui agar bahan baku tersebut menjadi bahan bakar ramah lingkungan Bobibos.

Baca Juga

Loading...