Bobibos: Inovasi Bahan Bakar Nabati Ramah Lingkungan dari Limbah Jerami
/data/photo/2025/11/03/69081c768089b.jpg)
RAKYATMEDIAPERS.CO.ID - Di tengah urgensi global untuk mengurangi emisi karbon, Indonesia kembali menunjukkan taji inovasinya melalui pengembangan bahan bakar minyak (BBM) nabati. Inovasi lokal yang menjanjikan ini diperkenalkan oleh PT Inti Sinergi Formula, dengan produk unggulannya bernama Bobibos.
Bobibos, singkatan dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos, tidak hanya menarik perhatian karena klaim ramah lingkungannya. Bahan bakarnya yang tidak biasa, yaitu jerami, limbah sisa panen padi yang sering terbuang atau dibakar petani, menjadi daya tarik utama.
Mengapa Jerami? Visi di Balik Bobibos
M Ikhlas Thamrin, Founder Bobibos, mengungkapkan alasan strategis di balik pemilihan jerami sebagai bahan baku utama. Pemilihan ini bertujuan untuk menjaga harga pokok produksi (HPP) tetap rendah, memastikan Bobibos dapat menjadi solusi energi bersih yang terjangkau bagi masyarakat.
“Kami ingin masyarakat bisa menikmati BBM bersih dengan biaya murah,” ujar Ikhlas saat ditemui di Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, 11 November 2025. Visi ini menggarisbawahi komitmen untuk democratisasi energi bersih di Indonesia.
Sebelum memutuskan jerami, tim riset Bobibos telah menguji berbagai alternatif lain, termasuk tebu, singkong, dan mikroalga. Namun, hanya jerami yang berhasil memenuhi target efisiensi biaya yang telah ditetapkan secara ketat sejak awal penelitian.
Ikhlas menambahkan, “Kami sudah punya batas atas HPP sejak sebelum riset dimulai; kalau hasilnya melampaui batas itu, berarti belum layak dikembangkan.” Pendekatan ini menunjukkan disiplin tinggi dalam pengembangan produk yang berorientasi pasar dan keberlanjutan.
Tiga Pilar Riset Bobibos: Teknologi, Komersialisasi, dan Regulasi
Pengembangan Bobibos berdiri di atas tiga pilar utama: teknologi, komersialisasi, dan regulasi, yang semuanya saling mendukung. Dari aspek teknologi, tim berhasil merancang mesin biokimia sendiri yang mampu mengubah jerami menjadi bahan bakar melalui lima tahapan proses ekstraksi yang kompleks dan efisien.
Baca Juga: Shella Bernadetha Absen! Daftar Pemain Voli Putri SEA Games 2025 Tanpa Nama Bintang
Kapasitas produksi mesin ini telah mencapai 300 liter per hari, menunjukkan potensi skala yang signifikan. Lebih lanjut, setiap hektare sawah berpotensi menghasilkan hingga 3.000 liter bahan bakar Bobibos, terbagi rata untuk jenis bensin dan solar, menawarkan solusi cerdas bagi pengelolaan limbah pertanian.
Uji Ketat dan Kualitas Unggul: RON 98,1
Bobibos tidak hanya berhenti pada tahap produksi; bahan bakar ini juga telah melalui serangkaian pengujian ekstensif. Pengujian dilakukan pada berbagai jenis kendaraan, mulai dari sepeda motor seperti Honda BeAT hingga mobil sekelas Toyota Alphard, untuk memastikan kompatibilitas dan performa.
Hasil uji di Balai Besar Migas LEMIGAS menunjukkan capaian yang sangat mengesankan: Bobibos memiliki angka oktan RON 98,1. Angka ini secara signifikan melampaui standar bensin umum di pasaran, menempatkannya sejajar dengan bahan bakar premium.
Jalan Menuju Komersialisasi Penuh
Langkah selanjutnya yang paling ditunggu adalah uji publik, yang dijadwalkan berlangsung pada Februari 2026. Uji publik ini akan dilaksanakan di fasilitas riset Bobibos yang berlokasi di Jonggol, Jawa Barat, sebagai bagian dari persiapan menuju komersialisasi penuh.
Kehadiran Bobibos menandai era baru dalam upaya transisi energi Indonesia, tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga memberdayakan sektor pertanian. Inovasi ini membuka peluang besar untuk menciptakan ekonomi sirkular yang memanfaatkan limbah menjadi sumber daya berharga.
Dengan potensi dampak positif yang luas, mulai dari pengurangan emisi, penciptaan nilai tambah bagi petani, hingga ketersediaan energi bersih yang terjangkau, Bobibos siap menjadi kebanggaan Indonesia. Harapan besar tersemat pada produk ini untuk menjadi bagian integral dari solusi energi masa depan bangsa.
PT Inti Sinergi Formula melalui Bobibos membuktikan bahwa inovasi lokal memiliki kekuatan besar untuk menghadapi tantangan global. Ini adalah langkah nyata menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi Indonesia dan dunia.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apa itu Bobibos?
Bobibos adalah singkatan dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos, sebuah jenis bahan bakar minyak (BBM) berbasis nabati yang dikembangkan oleh PT Inti Sinergi Formula.
Apa bahan dasar Bobibos dan mengapa dipilih?
Bahan dasar Bobibos adalah jerami, limbah sisa panen padi yang selama ini sering terbuang atau dibakar petani. Jerami dipilih karena kemampuannya menjaga harga pokok produksi (HPP) tetap rendah, sehingga BBM ini bisa terjangkau masyarakat.
Siapa pendiri Bobibos?
Founder Bobibos adalah M Ikhlas Thamrin, yang memimpin tim riset dalam pengembangan inovasi bahan bakar nabati ini.
Bagaimana proses produksi Bobibos?
Bobibos diproduksi menggunakan mesin biokimia yang dirancang sendiri oleh tim riset, melalui lima tahapan proses ekstraksi untuk mengubah jerami menjadi bahan bakar.
Seberapa ramah lingkungan Bobibos?
Bobibos dianggap ramah lingkungan karena menggunakan bahan baku terbarukan (jerami) yang merupakan limbah pertanian, sehingga membantu mengurangi emisi karbon dan masalah pembakaran limbah.
Berapa angka oktan (RON) Bobibos?
Berdasarkan hasil uji di Balai Besar Migas LEMIGAS, Bobibos memiliki angka oktan RON 98,1, yang melampaui standar bensin umum di pasaran.
Kapan Bobibos dijadwalkan untuk uji publik dan komersialisasi penuh?
Uji publik Bobibos dijadwalkan berlangsung pada Februari 2026 di fasilitas riset Bobibos di Jonggol, sebelum produk ini melangkah ke tahap komersialisasi penuh.