Bobibos dan Jejak Perusahaan Dunia dalam Pemanfaatan Jerami Jadi Energi

RAKYATMEDIAPERS.CO.ID - Nama Bobibos belakangan ini mencuri perhatian publik Indonesia sebagai salah satu solusi energi alternatif yang menjanjikan. Bahan baku utama Bobibos adalah jerami, yang diolah sedemikian rupa menjadi bioetanol.
Namun, tahukah Anda bahwa pemanfaatan jerami sebagai bahan bakar bukanlah ide baru? Sejumlah penelitian dan perusahaan di tingkat internasional telah lama mengembangkan teknologi serupa.
Etanol Selulosa: Emas Hijau dari Limbah Pertanian
Menurut laporan dari laman BioCyc yang dirilis pada tahun 2005, kemajuan bioteknologi memungkinkan para peneliti mengubah jerami dan limbah tanaman lainnya menjadi "emas hijau", yaitu etanol selulosa. Secara kimiawi, etanol selulosa identik dengan etanol yang diproduksi dari jagung atau kedelai.
Namun, etanol selulosa memiliki keunggulan karena kandungan energi bersihnya tiga kali lebih tinggi daripada etanol jagung. Selain itu, proses produksinya menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah.
Dewan Pertahanan Sumber Daya Nasional (NRDC) dan Persatuan Ilmuwan Peduli bahkan menyatakan bahwa etanol selulosa berpotensi menjadi andalan sektor transportasi berkelanjutan, setara dengan hidrogen.
Clariant AG: Biofuel Canggih dari Rumania
Bloomberg pada tahun 2021 memberitakan bahwa mengubah jerami menjadi etanol akan menjadi bisnis yang sangat menguntungkan di Eropa. Clariant AG, sebuah perusahaan kimia asal Swiss, telah membuka fasilitas produksi di Rumania.
Pabrik ini memproduksi biofuel canggih dari limbah pertanian dan tanaman. Biofuel ini kemudian dapat dicampur dengan bensin dan solar. Biofuel jenis ini diklaim lebih ramah lingkungan dibandingkan etanol generasi pertama yang terbuat dari bahan pangan seperti gula atau jagung.
CEO Clariant, Conrad Keijzer, menyatakan bahwa penghematan karbon dari teknologi ini akan membuat etanol lebih menguntungkan dibandingkan proses konvensional. Ia juga memperkirakan harga etanol generasi baru ini bisa dua kali lipat lebih mahal karena regulasi yang ada.
Baca Juga: Maxwell Souza: Inovasi & Pengaruhnya di Dunia Teknologi Modern
Pembangunan pabrik di Rumania ini merupakan langkah strategis Clariant untuk mempromosikan teknologinya. Mereka berencana melisensikan teknologi ini kepada perusahaan lain.
Uni Eropa sendiri menargetkan bahwa minimal 0,2% dari seluruh bahan bakar transportasi harus berasal dari biofuel canggih pada tahun depan. Target ini akan meningkat menjadi 2,2% pada tahun 2030. Teknologi Clariant juga berpotensi diterapkan dalam industri kimia dan penerbangan.
Keijzer menegaskan bahwa inisiatif ini adalah contoh nyata solusi ekonomi sirkular.
DP: Pembangkit Listrik Tenaga Jerami di Eropa dan Tiongkok
Selain Clariant AG, perusahaan internasional lain yang turut mengembangkan energi dari jerami adalah DP. Berbeda dengan Clariant yang fokus pada bioetanol, DP membangun lebih dari 40 pembangkit listrik tenaga jerami di Eropa dan Tiongkok.
Pembangkit listrik ini menggunakan boiler khusus yang dirancang untuk membakar berbagai jenis jerami, termasuk jerami gandum, jagung, dan padi. Boiler ini dilengkapi dengan komponen yang dirancang khusus, termasuk kisi getar berpendingin air.
Potensi Jerami Indonesia
Inovasi-inovasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan global ini membuka mata kita akan potensi besar jerami sebagai sumber energi terbarukan. Indonesia, sebagai negara agraris dengan produksi padi yang melimpah, memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan teknologi serupa Bobibos.
Pemanfaatan jerami sebagai bahan bakar tidak hanya dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi limbah pertanian dan membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apa itu Bobibos?
Bobibos adalah salah satu energi alternatif yang sedang ramai dibicarakan di Indonesia. Bahan baku utamanya adalah jerami yang diolah menjadi bioetanol.
Apa itu etanol selulosa?
Etanol selulosa adalah etanol yang diproduksi dari jerami dan limbah tanaman lainnya. Secara kimiawi identik dengan etanol dari jagung atau kedelai, tetapi memiliki kandungan energi bersih lebih tinggi dan emisi gas rumah kaca lebih rendah.
Perusahaan mana saja yang mengembangkan energi dari jerami?
Beberapa perusahaan yang mengembangkan energi dari jerami antara lain Clariant AG (biofuel canggih) dan DP (pembangkit listrik tenaga jerami).
Apa target Uni Eropa terkait biofuel canggih?
Uni Eropa menargetkan minimal 0,2% dari seluruh bahan bakar transportasi harus berasal dari biofuel canggih pada tahun depan, dan meningkat menjadi 2,2% pada tahun 2030.
Bagaimana potensi Indonesia dalam pemanfaatan jerami sebagai energi?
Indonesia memiliki potensi besar karena merupakan negara agraris dengan produksi padi yang melimpah. Pemanfaatan jerami bisa mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.