Seminar Akbar di Kediri: Santri dan Pemuda Bangun Indonesia Emas 2045

Table of Contents

Ponpes Wali Barokah Kediri Gelar Seminar Peringatan Hari Santri dan Sumpah Pemuda 2025 - INDONESIASATU.CO.ID


RAKYATMEDIAPERS.CO.ID - Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah Kediri menjadi pusat perhatian dengan digelarnya seminar akbar yang bertujuan untuk memperingati Hari Santri dan Sumpah Pemuda tahun 2025. Acara penting ini diadakan pada Kamis, 23 Oktober 2025, pukul 09.00 WIB, bertempat di Gedung Pertemuan DMC, Lantai 5, Ponpes Wali Barokah Kota Kediri.

Seminar ini tidak hanya dihadiri oleh para santri, guru, dan pengurus Ponpes Wali Barokah, tetapi juga melibatkan peserta secara daring dari beberapa lokasi lain. Studio mini Ponpes Nurul Huda Al Mansyurin, Tempurejo Kecamatan Pesantren, Ponpes Al Hasun Pesantren, dan Ponpes Nurul Hakim Al Fatah Bandar turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.

Semangat Juang Santri dalam Sejarah Kemerdekaan

Peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober menjadi momen yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Ini adalah waktu untuk mengenang kembali semangat juang para kiai dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Tema besar yang diusung dalam peringatan Hari Santri Nasional tahun ini adalah “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.” Tema ini mencerminkan tekad kuat kaum santri untuk terus berada di garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa. Visi global juga menjadi fokus utama, menunjukkan kesiapan santri dalam menghadapi tantangan masa depan.

Peran Ponpes Wali Barokah dalam Membangun Generasi Penerus

Ketua Ponpes Wali Barokah Kota Kediri, H. Sunarto, menyampaikan bahwa seminar ini adalah bagian dari upaya untuk memperingati Hari Santri dan juga menyambut Hari Sumpah Pemuda. Beliau menjelaskan bahwa peringatan Hari Santri merupakan bentuk penghormatan terhadap perjuangan para kiai dan santri pada tahun 1945.

Perjuangan tersebut diawali dengan resolusi jihad yang mendorong semangat untuk merebut kembali kemerdekaan yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Gerakan para kiai dan santri mencapai puncaknya pada 10 November 1945, sebagai wujud nyata kesetiaan mereka terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menuju Indonesia Emas 2045: Kontribusi Santri

Seminar ini juga menjadi wadah untuk merenungkan semangat Sumpah Pemuda sebagai warisan berharga yang harus terus dijaga. Kekompakan dan kerukunan di lingkungan pondok pesantren menjadi kunci utama.

H. Sunarto menekankan pentingnya peran santri dalam menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan penguasaan teknologi yang memadai.

Sinergi Antar Instansi untuk Pembekalan Santri

Dalam rangka memperingati Hari Santri dan Sumpah Pemuda, seminar ini menghadirkan tiga narasumber terkemuka. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudparpora), Kementerian Agama (Kemenag), dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kediri bersinergi dengan Ponpes Wali Barokah.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan para santri mendapatkan pembekalan yang komprehensif untuk menatap masa depan. Materi yang disampaikan diharapkan mampu memberikan bekal yang cukup bagi para santri dalam menghadapi berbagai tantangan.

Keberagaman dan Tujuan Bersama di Ponpes Wali Barokah

Menariknya, para santri di Ponpes Wali Barokah berasal dari berbagai daerah dan latar belakang budaya. Meskipun demikian, mereka memiliki tujuan yang sama: belajar agama dan mempersiapkan diri menjadi calon mubaligh.

Baca Juga: Twibbon Ucapan Hari Santri 2025: Panduan Lengkap & Ide Kreatif untuk Merayakan!

Pihak Ponpes Wali Barokah senantiasa menanamkan nilai-nilai kerukunan, kekompakan, dan kerjasama yang baik kepada para santri. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan mendukung perkembangan spiritual serta intelektual mereka.

Santri: Penjaga Moral dan Penggerak Peradaban

H. Sunarto menambahkan bahwa di era kemajuan teknologi digital dan tantangan globalisasi, santri diharapkan mampu beradaptasi dan berkontribusi dalam berbagai bidang kehidupan. Peran santri sebagai penjaga moral bangsa dan penggerak kemajuan peradaban dunia sangatlah penting.

“Santri Indonesia siap melangkah maju membawa perubahan, dan membangun masa depan yang berkeadilan serta berkeadaban,” pungkasnya, menunjukkan optimisme terhadap peran santri dalam memajukan bangsa.

Tiga Pemateri dan Materi Utama Seminar

Kegiatan seminar ini menghadirkan tiga pemateri utama. Kadisbudparpora Kota Kediri, Bambang Priyambodo, membawakan tema “Santri-Pemuda Bersatu, Indonesia Maju: Akselerasi Generasi Emas 2045.”

Kepala BNN Kota Kediri, Yudha Wirawan, menyampaikan materi tentang “Santri Sehat: Wujudkan Generasi Indonesia Emas 2045 Bebas Dari Narkoba.” Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Kediri, A. Zamroni, membahas tema “Santri Berkarakter Luhur Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.”

Pesan Penting dari Para Pemateri

Bambang Priyambodo menekankan pentingnya peran santri dalam menjaga nilai-nilai keberagaman di Indonesia. Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia sangat membutuhkan kontribusi santri dan santriwati dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Yudha Wirawan dari BNN Kota Kediri menyampaikan edukasi mengenai bahaya narkoba kepada para santri. Ia menekankan betapa pentingnya membentengi para santri agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba.

Kepala Kemenag Kota Kediri, Zamroni, menyoroti peran besar pondok pesantren dalam menghasilkan santri dan alumni yang berkarakter. Ia juga menyoroti bagaimana santri, dengan kesederhanaan dan toleransinya, mampu memberikan warna dalam kehidupan.

Harapan untuk Masa Depan Santri

Zamroni juga menambahkan bahwa santri tidak hanya berperan dalam menjaga tradisi dan adat istiadat, tetapi juga berkontribusi besar dalam menciptakan peradaban yang berlandaskan akhlak dan kesederhanaan. Ia mencontohkan banyak santri yang telah menjadi pemimpin bangsa, menteri, dan anggota legislatif.

“Harapan terbesar kedepan dengan pendidikan karakter di pondok pesantren model boarding school. Seperti, di Wali Barokah karakter santri menerapkan Akhlakul Karimah,” pungkasnya, menunjukkan harapan besar terhadap masa depan santri dan kontribusi mereka bagi bangsa.

Baca Juga

Loading...