Kepala BPOM Serukan Semangat Sumpah Pemuda: Pengabdian untuk Negeri yang Lebih Baik

Table of Contents

Kepala BPOM Ajak Pegawai Tanamkan Spirit Sumpah Pemuda dalam Pengabdian | Badan Pengawas Obat dan Makanan


RAKYATMEDIAPERS.CO.ID - Jakarta – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Bapak Taruna Ikrar, mengajak seluruh pegawai BPOM untuk terus menanamkan semangat Sumpah Pemuda dalam setiap langkah pengabdian kepada masyarakat. Seruan ini disampaikan dalam acara Kajian Islam yang bertajuk “Sumpah Pemuda, Spirit Sahabat Muda: Persatuan, Perubahan, dan Peradaban” yang diselenggarakan pada hari Selasa, 14 Oktober 2025 di Masjid As-Salam BPOM. Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai spiritual, motivasi, dan nasionalisme di lingkungan BPOM.

Kajian Islam tersebut dihadiri oleh para pegawai BPOM serta menghadirkan penceramah tamu terkemuka, Bapak Irfan Aulia. Tujuan utama acara ini adalah untuk menginspirasi dan memotivasi seluruh jajaran BPOM agar selalu bersemangat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Melalui kegiatan ini, diharapkan para pegawai dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan dan pengawasan terhadap obat dan makanan di Indonesia.

Semangat Sumpah Pemuda: Landasan Pengabdian yang Kuat

Dalam sambutannya, Bapak Taruna Ikrar menekankan pentingnya mengambil inspirasi dan motivasi dari semangat Sumpah Pemuda yang terjadi pada tahun 1928. Saat itu, para pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang bersatu dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Dari semangat persatuan inilah lahir perubahan besar bagi bangsa Indonesia.

Beliau juga menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya kajian ini, yang dianggap sebagai momentum penting untuk mempererat persatuan dan meningkatkan semangat juang di kalangan pegawai BPOM. Semangat Sumpah Pemuda harus menjadi landasan kuat dalam setiap pengabdian, guna mencapai Indonesia yang lebih baik.

Tugas BPOM: Amanah untuk Kesehatan Bangsa

Bapak Taruna Ikrar menegaskan bahwa tugas yang diemban oleh pegawai BPOM bukanlah sekadar pekerjaan administratif, melainkan sebuah amanah besar. Amanah tersebut adalah memastikan bahwa seluruh obat dan makanan yang beredar di masyarakat aman, berkhasiat, dan berkualitas.

Beliau mengingatkan bahwa produk makanan dan obat yang aman sangat penting bagi kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, setiap pegawai BPOM memiliki peran krusial dalam memberikan jaminan keamanan tersebut, bahkan untuk produk yang diekspor ke luar negeri.

Refleksi Spiritual: Memaknai Kehidupan dengan Hadits dan Doa

Dalam sambutannya, Bapak Taruna Ikrar juga mengutip sebuah hadits dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Al-Hakim, Bukhari, dan Muslim. Hadits tersebut berbunyi: “Manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara: masa mudamu sebelum tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum fakirmu, waktu luangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu.”

Beliau menjelaskan bahwa hadits tersebut merupakan pelajaran berharga bagi seluruh jajaran BPOM, terutama bagi para pemuda yang sedang berkarya dan berkarir. Dengan memanfaatkan waktu dan kesempatan yang ada, serta memadukan semangat muda dengan nilai-nilai spiritual, diharapkan akan lahir kemajuan yang signifikan bagi bangsa.

Bekerja sebagai Ibadah: Niat yang Tulus

Bapak Taruna Ikrar mengajak seluruh pegawai BPOM untuk menjadikan pekerjaan sebagai bentuk pengabdian spiritual dan ibadah. Dengan niat yang tulus dan semangat yang tinggi, setiap pekerjaan akan terasa lebih bermakna dan memberikan dampak positif bagi diri sendiri dan masyarakat.

Baca Juga: Wali Kota Pekanbaru Intensif Pantau MBG: Pastikan Gizi Siswa Terpenuhi, Ekonomi Tumbuh

Beliau menekankan bahwa bekerja bukan hanya untuk mencari nafkah atau rezeki, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian, setiap langkah pengabdian akan terasa lebih ringan dan penuh berkah.

Kisah Al-Kahfi: Inspirasi dari Penceramah Tamu

Dalam ceramahnya, Bapak Irfan Aulia mengajak para peserta untuk merefleksikan nilai-nilai Sumpah Pemuda melalui kisah-kisah yang terdapat dalam Al-Qur’an, khususnya dari Surat Al-Kahfi. Surat ini mengandung empat kisah utama yang memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana menghadapi fitnah, belajar, berkuasa, dan menutup hidup dengan iman.

Bapak Irfan Aulia menjelaskan bahwa dalam pembukaan Surat Al-Kahfi terdapat doa penting, yaitu “Rabbana aatina min ladunka rahmah wa hayyi’ lana min amrina rasyada”, yang berarti memohon agar Allah SWT memberikan petunjuk dalam setiap urusan. Doa ini menggambarkan makna irsyad, yaitu kemampuan untuk memahami kebenaran dan menggunakannya dengan bijak.

Empat Pilar Perubahan: Fisik, Rasio, Rasa, dan Ruh

Bapak Irfan Aulia juga menekankan pentingnya mewujudkan semangat Sumpah Pemuda melalui perubahan nyata yang dimulai dari diri sendiri. Beliau menguraikan empat pilar perubahan yang perlu ditanamkan oleh setiap individu, khususnya generasi muda BPOM, yaitu fisik, rasio, rasa, dan ruh.

Beliau mencontohkan kisah seorang Presiden Amerika yang menunjukkan kebijaksanaan dan empati. Dalam konteks Islam, Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam kebijaksanaan dan empati. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ini, diharapkan para pegawai BPOM dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Bapak Irfan Aulia juga mengingatkan bahwa orang yang berbuat ihsan tidak akan disia-siakan oleh Allah SWT. Dengan bekerja sungguh-sungguh dan berkontribusi secara tulus, tanpa sadar kita sedang membangun reputasi yang akan menjadi pelindung di dunia dan akhirat.

Pesan Penutup: Membangun Reputasi yang Abadi

Sebagai penutup, Bapak Irfan Aulia menyampaikan pesan spiritual yang kuat. Beliau menekankan bahwa orang yang berbuat ihsan tidak akan disia-siakan oleh Allah SWT. Ketika kita bekerja dengan sungguh-sungguh dan berkontribusi tulus, tanpa sadar kita sedang membangun reputasi yang menjadi pelindung diri kita di dunia dan akhirat.

Dengan semangat Sumpah Pemuda yang membara, ditambah dengan nilai-nilai spiritual dan pengabdian yang tulus, diharapkan BPOM akan semakin maju dan mampu memberikan kontribusi yang besar bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Acara ini diakhiri dengan harapan agar seluruh pegawai BPOM dapat terus menjaga semangat persatuan, perubahan, dan peradaban dalam menjalankan tugasnya.(HM-Khairul) Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat

Baca Juga

Loading...