Asrilia Kurniati: Menginspirasi Kartini Masa Kini di Surabaya

Perjuangan emansipasi wanita terus berlanjut hingga kini, menginspirasi banyak perempuan untuk berkarya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Di Surabaya, sosok Asrilia Kurniati, Ketua Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP), menjadi salah satu contoh nyata bagaimana semangat Kartini relevan di era modern.
Dalam sebuah wawancara dengan Ketik.co.id yang dilakukan di AKA Entertaiment Indonesia pada Kamis, 18 April 2024, Asrilia Kurniati berbagi pandangannya tentang Kartini masa kini. Beliau menekankan bahwa perempuan memiliki potensi tak terbatas dan mampu meraih apa pun yang dicita-citakan.
Perempuan: Lebih dari Sekadar Peran Tradisional
Asrilia Kurniati menegaskan bahwa anggapan tradisional yang membatasi peran perempuan sudah tidak relevan. Ia berpendapat bahwa perempuan tidak seharusnya hanya berkutat pada urusan rumah tangga, melainkan dapat mengembangkan diri dan berkontribusi di berbagai bidang.
“Perempuan itu bisa melakukan apa saja. Salah kalau ada yang menganggap perempuan enggak bisa apa-apa, enggak bergerak dan malas-malasan di rumah,” tegasnya. Semangat ini sejalan dengan perjuangan RA Kartini yang menentang pandangan kolot tentang peran perempuan.
RA Kartini: Pelopor Emansipasi yang Menginspirasi
Gagasan emansipasi wanita yang diperjuangkan oleh RA Kartini menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan kesetaraan gender di Indonesia. Kartini berjuang keras untuk mengubah pandangan masyarakat tentang perempuan, yang pada saat itu seringkali dibatasi hanya pada urusan rumah tangga.
RA Kartini meresahkan anggapan bahwa perempuan hanya bisa “macak, manak, masak,” atau berhias, melahirkan, dan memasak. Ia membuktikan bahwa perempuan memiliki potensi untuk berkontribusi di berbagai bidang, seperti pendidikan, sosial, dan politik.
Mendirikan IPIP: Wujud Nyata Kepedulian Terhadap Perempuan
Berangkat dari kepedulian terhadap isu-isu perempuan, Asrilia Kurniati mendirikan Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP). Organisasi ini didirikan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak-anak, serta memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
“Itulah kenapa aku mendirikan IPIP yang semuanya perempuan, karena aku yakin dengan kita mempersatukan seluruh perempuan kita bisa bersatu untuk menjadi lebih baik,” jelasnya. IPIP menjadi wadah bagi perempuan untuk saling mendukung dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Membantu Korban KDRT: Memberikan Perlindungan dan Dukungan
Selain aktif dalam IPIP, Asrilia juga memberikan perhatian khusus terhadap isu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Ia mendirikan Woman Shelter di Surabaya Barat sebagai tempat perlindungan bagi perempuan korban KDRT.
Baca Juga: Pemprov Jatim Jamin Keamanan FIFA Matchday di Surabaya, Indonesia vs Chinese Taipei dan Lebanon
Woman Shelter menyediakan wadah bagi para perempuan korban KDRT untuk berani berbicara dan mencari bantuan. Langkah ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Semangat Kartini dalam Diri Asrilia: Aktivitas Sejak Dini
Semangat juang RA Kartini mengalir dalam diri Asrilia Kurniati sejak kecil. Ia tumbuh dalam lingkungan yang aktif dan mendorongnya untuk selalu berkarya dan berprestasi.
Saat masih sekolah, ia pernah menjabat sebagai Ketua OSIS dan aktif dalam kegiatan Pramuka. “Sejak kecil aku didik jadi sosok yang aktif dan harus bisa apa aja sama keluarga,” ujarnya. Pengalaman ini membentuk karakternya yang kuat dan peduli terhadap sesama.
Berbagai Bidang: Menginspirasi Melalui Karya
Asrilia Kurniati aktif di berbagai bidang, mulai dari ekonomi sebagai pengusaha kuliner, entertainment sebagai penyanyi, hingga aktif dalam Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jawa Timur sebagai Humas.
Ia bahkan dikabarkan akan maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya mendatang. Semua aktivitas ini dilakukan bukan semata-mata untuk mencari popularitas, melainkan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Fokus pada Nilai: Berharap kepada Tuhan
Dalam setiap langkahnya, Asrilia Kurniati selalu menanamkan rasa bergantung sepenuhnya pada Allah SWT. Ia meyakini bahwa dengan menggantungkan diri pada Tuhan, segala usaha akan mendapat keberkahan dan kemudahan.
“Jangan pernah berharap pada manusia. Berharap pada manusia cukup 30 persen saja, kalau ke Allah harus 100 persen,” tegasnya. Keyakinan ini menjadi landasan kuat dalam setiap perjuangan dan usahanya.
Pesan untuk Kartini Masa Kini
Untuk menjadi Kartini masa kini, Asrilia Kurniati berpesan kepada seluruh perempuan untuk tidak mudah menyerah, memiliki sikap peduli, dan selalu menjaga martabat diri.
“Tetaplah menjadi perempuan yang mempunyai akhlak dan menjaga martabat. Saya yakin kita bisa menjadi sosok yang bisa apapun, bisa memberikan banyak manfaat untuk sekitar, dan bisa memperjuangkan apapun yang bisa diperjuangkan,” pungkasnya. Semangat ini diharapkan dapat menginspirasi perempuan Indonesia untuk terus berkarya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.