Skandal Nepo Baby Nepal: 4 Anak Pejabat yang Viral Flexing di Medsos

Table of Contents

Sosok 4 Nepo Baby Nepal yang Suka Flexing di Medsos


Kerusuhan di Nepal beberapa waktu lalu menarik perhatian dunia, khususnya karena didorong oleh generasi muda (Gen Z) yang turun ke jalan. Demonstrasi tersebut didasari oleh isu krusial, yakni korupsi yang merajalela di negara tersebut. Satu hari sebelum gejolak demonstrasi mencapai puncaknya, jagat media sosial diramaikan oleh tagar #nepokids dan #nepobaby, yang menjadi trending topik.

Trendingnya tagar tersebut secara khusus menyoroti gaya hidup mewah dan aksi flexing yang kerap dilakukan oleh anak-anak pejabat negara di media sosial. Hal ini memicu kemarahan publik yang merasa bahwa para 'nepo baby' ini mendapatkan keistimewaan akibat koneksi orang tua mereka. Mari kita bedah lebih dalam empat sosok yang menjadi sorotan utama dalam skandal nepo baby di Nepal.

Saugat Thapa: Putra Menteri yang Tak Terima Disebut Nepo Baby

Nama Saugat Thapa menjadi salah satu yang paling sering muncul dalam pencarian terkait 'Nepo Kids Nepal'. Putra dari Menteri Hukum Bindu Kumar Thapa ini dikenal oleh publik karena gaya hidupnya yang bergelimang kemewahan. Kehidupan Saugat yang serba mewah ini memicu beragam spekulasi dan tudingan, yang akhirnya membuatnya angkat bicara.

Saugat Thapa menyatakan bahwa dirinya menjadi korban fitnah dan tuduhan yang tidak berdasar. Ia membantah keras tuduhan bahwa dirinya adalah seorang anak yang mendapatkan segala sesuatu karena privilese dari orang tuanya. "Rumor, foto, dan kebencian pada apapun yang aku pakai, bahkan sebuah kesalahpahaman dari hadiah-hadiah di bawah pohon Natal," ujarnya.

Saugat juga menantang balik tuduhan tersebut dengan meminta bukti konkret jika memang ayahnya terlibat korupsi. Ia menegaskan, jika memang ada bukti, ia akan meminta ayahnya untuk meninggalkan dunia politik. Pernyataannya ini menunjukkan bahwa dirinya merasa dirugikan oleh tuduhan yang belum terbukti kebenarannya.

Smita Dahal: Cucu Mantan PM dengan Koleksi Tas Mewah

Smita Dahal memiliki hubungan erat dengan keluarga pejabat di Nepal. Ia adalah cucu dari Pushpa Kamal Dahal 'Prachanda', yang merupakan mantan Perdana Menteri dan juga pemimpin Partai Komunis. Smita Dahal menjadi sorotan karena kebiasaannya memamerkan koleksi tas mewah di akun media sosialnya.

Harga tas-tas mewah yang dipamerkan Smita seringkali membuat publik terkejut. Hal ini semakin menguatkan anggapan bahwa ia memanfaatkan koneksi keluarganya untuk mendapatkan akses terhadap gaya hidup mewah. Aksinya ini memicu perdebatan sengit mengenai kesenjangan sosial di Nepal.

Baca Juga: Elizabeth Sharina Killick: Profil, Karier, dan Jejak Perjalanan Sang Influencer

Shrinkhala Khatiwada: Miss Nepal 2018 yang Terseret Kontroversi

Shrinkhala Khatiwada, yang dinobatkan sebagai Miss Nepal pada tahun 2018, juga menjadi target kecaman publik. Ia dituding sebagai salah satu 'Nepo Kids Nepal' karena memiliki hubungan dengan pejabat tinggi negara. Ayahnya, Birodh Khatiwada, adalah mantan Menteri Kesehatan, sementara ibunya, Munu Sigdel Khatiwada, adalah anggota parlemen Provinsi Bagmati.

Shrinkhala dituduh mendapatkan privilese dan fasilitas negara akibat koneksi keluarganya, termasuk dugaan keterlibatan mereka dalam praktik korupsi. Tak hanya orang tuanya, suaminya juga turut terseret dalam kontroversi ini, dengan tudingan penyalahgunaan dana negara untuk kepentingan pribadi.

Shivana Shrestha dan Jaiveer Singh Deuba: Menantu dan Anak Mantan PM

Pasangan Shivana Shrestha dan Jaiveer Singh Deuba juga menjadi sorotan dalam skandal ini. Shivana, seorang penyanyi, menjadi salah satu 'Nepo Kids Nepal' karena statusnya sebagai menantu dari mantan Perdana Menteri Sher Bahadur Deuba. Ia sering memamerkan rumah mewah dan pakaian mahal di akun Instagram pribadinya.

Suami Shivana, Jaiveer Singh Deuba, juga tak luput dari sorotan publik. Sebagai anak tunggal dari Sher Bahadur Deuba, yang juga merupakan Presiden Partai Kongres Nepal, Jaiveer kerap menjadi sasaran kritik. Ibunya, Arzu Rana Deuba, yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, bahkan disebut-sebut ikut menjadi korban amukan demonstran.

Skandal 'Nepo Baby' di Nepal ini mencerminkan isu yang lebih luas tentang ketidaksetaraan dan korupsi dalam pemerintahan. Aksi flexing yang dilakukan oleh anak-anak pejabat hanya menjadi puncak gunung es dari masalah yang lebih besar. Kasus ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah untuk lebih transparan dan akuntabel dalam menjalankan tugasnya.

Demonstrasi dan gelombang kritik publik yang muncul menunjukkan bahwa masyarakat Nepal tidak lagi mentolerir praktik-praktik yang merugikan negara dan rakyat. Kejadian ini diharapkan dapat menjadi pemicu perubahan positif dalam sistem pemerintahan Nepal.

Baca Juga

Loading...