Polisi Dalami Aktor Intelektual dan Penyokong Dana Perusakan Kantor Polisi Jaktim
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5332916/original/093892800_1756546009-InShot_20250830_092757035__1_.jpg)
RAKYATMEDIAPERS.CO.ID - Pihak kepolisian tengah gencar melakukan penyelidikan untuk mengungkap dalang dan pihak yang mendanai aksi perusakan sejumlah kantor polisi di wilayah Jakarta Timur. Penyelidikan ini dilakukan secara intensif setelah serangkaian aksi yang terstruktur, melibatkan penggunaan bom molotov, dan mengakibatkan dua anggota polisi mengalami luka-luka.
Kronologi Penyelidikan dan Pernyataan Pihak Berwenang
Penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian sangat serius mengingat kompleksitas dan dampak dari aksi perusakan yang terjadi. Kapolres Metro Jakarta Timur, Alfian Nurrizal, mengonfirmasi bahwa penyelidikan terus berlanjut untuk mengidentifikasi siapa saja yang terlibat sebagai koordinator aksi maupun penyandang dana. Pernyataan tersebut disampaikan di Jakarta, seperti yang dikutip dari Antara pada Selasa, 9 September 2025. Pihak kepolisian juga menegaskan bahwa penelusuran dilakukan karena adanya indikasi aksi yang terencana dan melibatkan penggunaan bom molotov.
Penyelidikan Terkait Keterlibatan Pihak Lain
Dalam penyelidikan, polisi juga berupaya mengidentifikasi keterkaitan antar tersangka. Kapolres Alfian menjelaskan bahwa belum dapat dipastikan adanya provokasi atau pendanaan dari pihak tertentu. Semua informasi akan dikaji dan dianalisa lebih lanjut untuk mendapatkan kejelasan. Pihak kepolisian juga tengah mendalami kemungkinan adanya jaringan yang lebih luas di balik aksi perusakan sejumlah kantor polisi di Jakarta Timur.
Dampak dan Kerugian Akibat Aksi Perusakan
Aksi perusakan tidak hanya menyebabkan kerusakan pada fasilitas kantor polisi, tetapi juga mengakibatkan luka-luka pada personel. Dua anggota polisi di Polsek Jatinegara mengalami cedera serius, salah satunya patah tulang akibat terjatuh saat berusaha menghindari serangan. Pihak kepolisian juga telah melaporkan kerusakan inventaris ke Polda Metro Jaya. Nilai kerugian materiil masih dalam proses perhitungan, meliputi kerusakan, pembakaran, dan kehilangan barang inventaris.
Penangkapan Tersangka dan Peran Masing-Masing
Hingga saat ini, Polres Metro Jakarta Timur telah berhasil menangkap 14 tersangka yang terlibat dalam aksi perusakan di sejumlah kantor polisi. Penangkapan ini dilakukan berdasarkan lima laporan polisi yang diterima, meliputi Mako Polres Jaktim, Mako Polsek Duren Sawit, Mako Polsek Cipayung, Mako Polsek Ciracas, dan Mako Polsek Jatinegara. Empat tersangka, yaitu ISI (42), SES (31), FA (15), dan DA (15), terlibat dalam penyerangan dan perusakan terhadap Mako Polres Metro Jakarta Timur, dan mereka diamankan pada 5-6 September 2025. Tiga tersangka lainnya, MHF (21), MAR (17), dan ASA (17), terlibat dalam penyerangan dan perusakan di Mako Polsek Duren Sawit. Selain itu, terdapat tiga tersangka lain, NR (29), YO (21), dan DDK (25), yang melakukan penyerangan dan perusakan terhadap Mako Polsek Cipayung, dengan NR dan YO juga terlibat di Mako Polsek Ciracas.
Peran Pembuat Bom Molotov
Sebelumnya, pada Sabtu, 30 Agustus dini hari, polisi berhasil mengungkap keterlibatan dua tersangka, AR (23) dan RR (27), yang berperan dalam meracik bom molotov yang digunakan dalam penyerangan Mapolsek Jatinegara. Keduanya merupakan karyawan SPBU swasta. Selain AR dan RR, terdapat juga SEP (22) dan STP (24) yang ditangkap. Pada Senin, 8 September 2025, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Polisi Alfian Nurrizal mengkonfirmasi penangkapan keempat tersangka tersebut. Mereka diketahui membeli tiga botol kaca minuman untuk wadah bom, menyiapkan bensin, dan sumbu kain.
Upaya Penegakan Hukum dan Antisipasi Kejadian Serupa
Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan bahwa semua pelaku, termasuk dalang dan penyandang dana, akan ditindak sesuai hukum yang berlaku. Penyelidikan yang mendalam ini diharapkan dapat mengungkap motif di balik aksi perusakan serta mencegah terjadinya kejadian serupa di kemudian hari. Peningkatan pengamanan dan koordinasi dengan berbagai pihak juga terus dilakukan sebagai langkah antisipasi.