Polinema dan Institut Asia: Digitalisasi Keuangan BUMDes Pulotondo Mulyo & Budidaya Maggot

Table of Contents

Polinema dan Institut Asia Bantu BUMDes Pulotondo Mulyo Digitalisasi Keuangan dan Kembangkan Budidaya Maggot - MalangVoice


Politeknik Negeri Malang (Polinema) bersama Institut Asia Malang kembali menunjukkan komitmennya dalam penguatan desa. Kemitraan ini diwujudkan melalui pendampingan terhadap Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pulotondo Mulyo, yang terletak di Tulungagung. Program ini berlangsung selama bulan Agustus hingga September lalu, menghasilkan terobosan signifikan dalam pengelolaan keuangan dan pengembangan usaha berbasis lingkungan.

Tim dosen dari kedua kampus menginisiasi dua program utama: penerapan aplikasi pencatatan keuangan digital bernama Si-BUMDes dan pengembangan usaha budidaya maggot. Kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan dampak positif ganda bagi kemajuan desa.

Tujuan Utama: Transparansi Keuangan dan Ekonomi Sirkular

Ketua tim pelaksana program, Annisa Fatimah, SST., MSA., menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memenuhi dua kebutuhan mendesak. Pertama, meningkatkan transparansi dan efisiensi tata kelola keuangan BUMDes. Kedua, membuka peluang usaha baru yang berkelanjutan dengan memanfaatkan prinsip ekonomi sirkular.

Penerapan Si-BUMDes diharapkan mampu mengatasi tantangan pencatatan keuangan yang selama ini masih dilakukan secara manual. Sementara itu, budidaya maggot diharapkan mampu memberikan solusi untuk pengelolaan sampah organik sekaligus menjadi sumber pendapatan tambahan.

Digitalisasi Keuangan: Si-BUMDes Mempermudah Tata Kelola

Aplikasi Si-BUMDes dirancang untuk mempermudah pencatatan keuangan BUMDes. Titania Dwiandini, S.Kom., M.Kom., yang bertanggung jawab dalam bidang IT, menjelaskan bahwa aplikasi ini dibuat dengan antarmuka yang sederhana dan mudah dipahami. Tujuannya adalah agar pengelola BUMDes dapat dengan mudah menggunakan aplikasi tanpa harus memiliki latar belakang teknologi yang mendalam.

Modul pencatatan dalam Si-BUMDes didesain sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Fathimatus Zahro Fazda Oktavia, S.ST., M.Sc., yang fokus pada bidang akuntansi, menekankan bahwa standar pencatatan yang sederhana akan memudahkan semua pihak dalam memahami laporan keuangan. Dengan demikian, pengelolaan dana desa menjadi lebih transparan dan akuntabel.

Budidaya Maggot: Solusi Pengolahan Sampah dan Sumber Pendapatan

Selain digitalisasi keuangan, tim juga memberikan pendampingan dalam uji coba budidaya maggot. Melalui kerjasama dengan warga, dibangunlah rak budidaya yang kemudian menghasilkan panen perdana sebanyak 3 kilogram maggot. Jumlah ini setara dengan sekitar 25% dari kapasitas yang direncanakan.

Usaha budidaya maggot tidak hanya berpotensi meningkatkan pendapatan desa, tetapi juga membantu mengatasi permasalahan sampah organik rumah tangga. Maggot dapat mengurai sampah organik menjadi kompos, sekaligus menghasilkan pakan ternak alternatif.

Baca Juga: Daftar Peserta Proliga 2024 Divisi Putra dan Divisi Putri, Lengkap Dengan Jadwalnya

Respon Positif dari BUMDes Pulotondo Mulyo

Ketua BUMDes Pulotondo Mulyo, Muhammad Hanan, memberikan apresiasi tinggi terhadap pendampingan yang diberikan oleh Polinema dan Institut Asia. Ia mengakui bahwa aplikasi Si-BUMDes sangat membantu, terutama karena selama ini pencatatan keuangan dilakukan secara manual.

Muhammad Hanan juga melihat potensi besar dari usaha budidaya maggot. Usaha ini dinilai mampu memberikan peluang baru bagi desa, sekaligus berkontribusi pada upaya menjaga kebersihan lingkungan.

Pelatihan dan Pendampingan: Kunci Keberhasilan Program

Selama pelaksanaan program, tim tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dan praktik langsung. Warga desa terlihat antusias dalam mengikuti setiap tahapan program, baik saat mencoba aplikasi keuangan maupun saat belajar budidaya maggot.

Selain pengetahuan teknis, warga juga mendapatkan pemahaman tentang pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola BUMDes. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana desa.

Manfaat Ganda untuk Desa Pulotondo Mulyo

Program kolaborasi ini memberikan manfaat ganda bagi desa Pulotondo Mulyo. Pertama, keuangan desa menjadi lebih tertata dan transparan berkat penerapan Si-BUMDes. Kedua, lingkungan menjadi lebih bersih melalui pengelolaan sampah organik dengan budidaya maggot. Ketiga, terbuka peluang usaha baru yang berkelanjutan.

Ke depan, hasil kegiatan pendampingan ini akan didokumentasikan dalam bentuk artikel ilmiah dan modul praktis. Tujuannya adalah agar program ini dapat direplikasi dan diadopsi oleh desa-desa lain di Tulungagung dan sekitarnya.

Komitmen Tri Dharma Perguruan Tinggi

Bagi Polinema, kegiatan ini menjadi wujud nyata dari komitmen menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat. Dosen dan mahasiswa tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga memberikan solusi konkret untuk mengatasi permasalahan di desa.

Melalui kolaborasi ini, Polinema dan Institut Asia Malang telah membuktikan bahwa perguruan tinggi dapat menjadi mitra strategis bagi pemerintah desa dalam membangun desa yang lebih maju, mandiri, dan berdaya saing.

Baca Juga

Loading...