Mo Salah: Harapan Liverpool di Liga Champions dan Misi Penaklukan Eropa 2025-2026
:quality(80)/https://asset.kgnewsroom.com/photo/pre/2021/11/24/080d41de-d71a-492e-ac7d-d4dbcf06addc_jpg.jpg)
LIVERPOOL, SELASA – Ambisi Liverpool untuk mengukir sejarah baru di Eropa dimulai. Musim 2025-2026 menjadi tantangan krusial bagi "Si Merah" untuk membuktikan diri sebagai yang terbaik. Dengan mengibaratkan Liga Champions sebagai semesta video gim, Liverpool pantas menyandang status "raja terakhir", tim yang paling diincar sekaligus diunggulkan.
Perjalanan Liverpool menuju puncak Eropa akan sangat bergantung pada ketajaman "Sang Raja Mesir", Mohamed Salah. Bukan Paris Saint-Germain, juara bertahan, yang menjadi momok utama, melainkan 35 kontestan lain yang haus kemenangan. Liverpool, sebagai juara Liga Inggris dan klub yang jor-joran di bursa transfer, menjadi tolok ukur bagi tim-tim terbaik di Eropa saat ini.
Prediksi dan Harapan di Liga Champions
Simulasi superkomputer menempatkan tim asuhan Arne Slot di puncak prediksi juara Liga Champions 2025-2026. Peluang Liverpool melaju ke perempat final mencapai 72,7 persen. Harapan untuk menembus semifinal juga sangat besar, yaitu 51,5 persen. Bahkan, Opta memprediksi Liverpool memiliki peluang 34 persen untuk tampil di Stadion Ferenc Puskas, Budapest, Hongaria, sebagai lokasi partai puncak.
Peluang juara Liverpool sendiri mencapai 20,4 persen. Dua tim lain yang diperkirakan memiliki kans besar adalah Arsenal (16 persen) dan PSG (12,1 persen). Namun, semua prediksi tersebut harus dibuktikan di lapangan. Liverpool harus menunjukkan performa terbaiknya di delapan laga awal fase grup.
Tantangan Awal: Menghadapi Atletico Madrid
Pembuktian awal bagi Liverpool akan dimulai saat menjamu Atletico Madrid pada Kamis, 18 September 2025, pukul 02.00 WIB di Stadion Anfield, Inggris. "Si Merah" berada di atas angin, terutama dengan rekor sempurna di empat laga awal Liga Inggris. Sementara itu, Atletico masih berjuang di Liga Spanyol.
"Los Rojiblancos" baru berhasil meraih kemenangan pertama mereka di laga keempat, usai mengalahkan Villarreal dengan skor 2-0 pada Minggu, 14 September 2025. Dalam tiga laga sebelumnya, Atletico hanya mengoleksi dua poin. Liverpool juga memiliki catatan impresif melawan tim-tim Spanyol di fase grup, termasuk kemenangan atas Real Madrid (2-0) dan Girona (1-0) musim lalu.
Rekor Pertemuan dan Motivasi
Atletico Madrid sendiri belum pernah menang dalam delapan pertemuan terakhir melawan wakil Inggris di fase grup, dengan catatan empat kali seri dan empat kali kalah. Meskipun demikian, Atletico masih menyimpan memori pahit bagi Liverpool, yaitu kekalahan di babak 16 besar edisi 2019-2020 dengan skor 2-3 di Anfield, yang menggagalkan upaya Liverpool mempertahankan gelar.
Baca Juga: Rio Ngumoha: Pahlawan Liverpool Termuda, Guncang Premier League
"Tidak ada lawan yang mudah di Liga Champions. Kami akan menjalani laga besar baik kandang dan tandang," ujar Arne Slot, dilansir Liverpool Echo, Selasa, 16 September 2025. Ia menambahkan, "Kami akan memulai periode sangat sibuk di musim ini di domestik dan Eropa, tetapi kami sangat bersemangat untuk menghadapi tantangan di depan mata."
Mo Salah: Harapan dan Tekanan
Di tengah skuad yang diperkuat pemain-pemain hebat seperti Florian Wirtz, Hugo Ekitike, dan Alexander Isak, Mohamed Salah tetap menjadi sosok sentral di lini serang Liverpool. Sebagai pemain tertua di lini depan (33 tahun), Salah adalah panutan sekaligus penyemangat bagi rekan-rekannya.
Dua gol dan satu assist telah dibukukan Salah musim ini, membuktikan bahwa pengaruhnya di Anfield masih sangat besar. Salah juga mencetak gol ke-45 melalui penalti yang memberikan kemenangan dramatis atas Burnley pekan lalu. Namun, Salah menghadapi tantangan tersendiri: paceklik gol saat melawan tim-tim berkualitas setara.
Misi Akhiri Paceklik Gol
Ketajaman Salah sempat memudar saat menghadapi AC Milan, Real Madrid, dan PSG di Liga Champions musim lalu, yang menjadi salah satu penyebab tersingkirnya Liverpool di Eropa. Gejala serupa juga terlihat di awal musim ini saat melawan Arsenal pada 31 Agustus lalu. Salah bertekad untuk tampil lebih baik saat menghadapi Atletico.
"Kami masih di permulaan musim untuk beradaptasi dengan sistem baru. Kami berusaha untuk menekan diri sendiri dan tim menyentuh batas kemampuan," kata Salah, seperti dilansir laman Liverpool. Gelandang sayap Atletico, Giuliano Simeone, menilai bahwa performa inkonsisten timnya di La Liga tidak akan memengaruhi persiapan mereka menghadapi Liverpool. Menurut Simeone, laga ini justru bisa menjadi titik balik bagi Atletico.
"Kami menyambut laga (kontra Liverpool) dengan antusiasme besar. Liga Champions selalu menjadi kompetisi yang sangat menyenangkan dan kami ingin meraih tiga poin. Kami ingin membuktikan Atletico bisa bersaing di seluruh kompetisi," ujar Simeone kepada Marca. Pertandingan nanti akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Liverpool, dan terutama bagi Mohamed Salah, dalam mengarungi ketatnya persaingan di Liga Champions Eropa musim 2025-2026.