Madura United Kecewa: Lulinha Gagal Penalti, Peluang Menang di BRI Super League Melayang
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4100786/original/041402800_1658791716-IMG_2253-01.jpeg)
Kekalahan Madura United dari PSBS Biak di BRI Super League menjadi sorotan utama setelah pertandingan berakhir imbang tanpa gol. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada Kamis (25/9/2025) malam WIB, seharusnya bisa menjadi milik Madura United. Namun, kegagalan Lulinha dalam mengeksekusi penalti menjadi momok yang menghantui, menggagalkan harapan meraih poin penuh.
Peluang Emas yang Terbuang Sia-sia
Madura United, di bawah asuhan pelatih Alfredo Vera, sejatinya memiliki banyak peluang emas sepanjang pertandingan. Mereka mampu menciptakan sejumlah kesempatan untuk mencetak gol, namun penyelesaian akhir yang kurang sempurna membuat skor tetap kacamata. Terutama di babak kedua, ketika wasit Thoriq Al-Katiri memberikan hadiah penalti, momentum untuk meraih keunggulan justru terbuang percuma.
Momen Krusial: Kegagalan Lulinha
Penalti yang diberikan menjadi kesempatan emas bagi Madura United untuk memecah kebuntuan. Lulinha, kapten tim yang dipercaya sebagai eksekutor, sayangnya gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Sepakannya yang melambung tinggi di atas gawang PSBS Biak yang dikawal oleh Kadu, menggagalkan harapan seluruh tim dan pendukung.
Komentar Pelatih: Kekesalan dan Evaluasi
Pelatih Madura United, Alfredo Vera, mengungkapkan kekecewaannya setelah pertandingan. Ia mengakui bahwa timnya memiliki kontrol permainan yang baik dan menciptakan banyak peluang. Namun, kegagalan memanfaatkan peluang tersebut, termasuk penalti, menjadi faktor utama yang menghambat kemenangan.
“Saya pikir kami punya kontrol permainan. Di awal kami punya beberapa kesempatan membuka skor. Tapi tidak bisa melakukannya. Penalti juga kita tidak bisa memanfaatkannya,” ujar Alfredo Vera. Ia juga menekankan bahwa performa tim secara keseluruhan sebenarnya bagus, namun efektivitas dalam mencetak gol masih menjadi pekerjaan rumah.
Mentalitas dan Konsistensi: Tantangan Bagi Madura United
Kegagalan penalti Lulinha bukan hanya soal teknis, tetapi juga menyoroti masalah mentalitas tim. Ini menjadi kali kedua secara beruntun Madura United gagal memanfaatkan peluang dari titik putih. Sebelumnya, Pedro Monteiro juga gagal menjadi algojo saat melawan Bhayangkara FC pada 12 September 2025.
Baca Juga: Waspada! Mauricio Souza Peringatkan Persija Soal Lini Depan Cepat Malut United!
Menanti Kebangkitan
“Penalti tidak bisa diprediksi. Bisa jadi gol, bisa juga tidak. Pemain kali ini bermain bagus, tetapi kami tidak bisa cetak gol. Itu saja,” tutup Alfredo Vera, menyiratkan pentingnya evaluasi mendalam terhadap aspek mental dan penyelesaian akhir.
Paceklik Kemenangan dan Harapan Lebih Baik
Hasil imbang ini semakin memperpanjang catatan paceklik kemenangan Madura United. Mereka gagal meraih kemenangan dalam empat laga terakhir. Satu-satunya kemenangan yang diraih terjadi di pekan kedua BRI Super League 2025/2026 saat melawan Persik Kediri.
Bek Madura United, Ruxi, juga mengungkapkan kekecewaannya. “Kami memang mendapatkan satu poin dari laga tandang, tetapi itu tidak cukup karena kami jelas sekali mengincar tiga poin,” keluhnya. Kekecewaan ini menjadi motivasi bagi tim untuk bangkit dan meraih hasil yang lebih baik di pertandingan berikutnya.
Jadwal Padat dan Sorotan Terhadap BRI Super League
Di sisi lain, pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, menyoroti jadwal padat dan tidak masuk akal di BRI Super League 2025/2026. Kepadatan jadwal ini juga menjadi tantangan bagi Madura United dan tim-tim lain untuk menjaga performa dan kebugaran pemain.
Kesimpulan: Evaluasi Menyeluruh dan Perbaikan Strategi
Kegagalan Madura United meraih kemenangan melawan PSBS Biak menjadi pelajaran berharga. Evaluasi menyeluruh terhadap strategi, mentalitas pemain, dan efektivitas penyelesaian akhir perlu dilakukan untuk meningkatkan performa tim di masa mendatang. Upaya perbaikan yang konsisten akan menjadi kunci bagi Madura United untuk kembali ke jalur kemenangan dan memenuhi target di BRI Super League.
Klub sepak bola yang berasal dari Madura, Jawa Timur, ini harus segera berbenah untuk mengakhiri periode sulit ini.