GEBRAK Gelar Aksi Simbolik di Jakpus: Penghormatan dan Protes

Table of Contents

Massa Buruh Bersama Rakyat Gelar Aksi Heningkan Cipta hingga Bakar amp;039;Tikusamp;039; Berdasi di Jakpus


Ratusan massa dari berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) menggelar aksi teatrikal di Jakarta Pusat. Aksi ini merupakan bentuk penghormatan kepada demonstran yang gugur sekaligus kritik terhadap elite yang dianggap korup.

Aksi Simbolik di Jantung Jakarta

Pada Kamis, 4 September 2025, ba’da Maghrib, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat menjadi saksi bisu aksi solidaritas yang diinisiasi oleh GEBRAK. Aksi ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari buruh, mahasiswa, buruh tani, hingga tenaga kesehatan (nakes), menunjukkan luasnya dukungan terhadap isu yang diperjuangkan.

Mengheningkan Cipta dan Pembakaran Lilin

Aksi diawali dengan mengheningkan cipta dan pembakaran lilin, sebagai bentuk penghormatan mendalam kepada rekan-rekan demonstran yang telah gugur di berbagai wilayah Indonesia. Suasana khidmat terasa kental saat para peserta aksi mengenang perjuangan mereka yang telah berkorban demi cita-cita keadilan.

Simbolisme 'Tikus Berdasi'

Sebagai bagian dari aksi teatrikal, massa membawa miniatur 'tikus berdasi'. Simbol ini merupakan bentuk kritik satir terhadap elite yang dianggap korup dan tidak berpihak pada kepentingan rakyat kecil. 'Tikus berdasi' melambangkan sosok-sosok yang berkuasa namun justru memanfaatkan posisinya untuk kepentingan pribadi.

Pembakaran 'Tikus Berdasi' dan Semangat Perjuangan

Setelah prosesi mengheningkan cipta, massa melakukan pembakaran miniatur 'tikus berdasi'. Api yang membakar simbol korupsi ini menjadi metafora pembersihan dan harapan akan perubahan yang lebih baik. Lagu perjuangan "Internasionale" berkumandang, membangkitkan semangat perlawanan dan persatuan di antara peserta aksi.

Menari Mengitari Api dan Kibaran Bendera Aliansi

Massa aksi turut berjoget mengitari api sambil mengibarkan bendera aliansi masing-masing. Kegiatan ini menjadi simbol kebersamaan dan solidaritas di antara berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam GEBRAK. Semangat perjuangan terpancar dari wajah-wajah peserta aksi, yang bertekad untuk terus menyuarakan aspirasi rakyat.

Seruan Solidaritas dari Dewi Kartika

Dewi Kartika, Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), memimpin aksi solidaritas tersebut. Dalam orasinya, Dewi Kartika menekankan pentingnya rasa syukur atas solidaritas perjuangan yang terus mengalir. Ia mengajak massa untuk mengirimkan doa kepada setidaknya 10 orang yang telah gugur, yang telah mempertaruhkan nyawa demi cita-cita keadilan sosial, ekonomi, politik, dan kesetaraan.

Solidaritas untuk Massa Aksi yang Ditangkap

Dewi Kartika juga menyerukan solidaritas terhadap ratusan massa aksi yang ditangkap dan ditahan, bahkan yang dikenai status hukum sebagai kriminal. Ia menegaskan bahwa penangkapan dan kriminalisasi terhadap aktivis merupakan bentuk pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi dan berpendapat.

Aksi Berakhir Tertib

Aksi GEBRAK di Jalan Medan Merdeka Selatan berakhir dengan tertib pada pukul 18.25 WIB. Massa membubarkan diri dengan damai, setelah menyampaikan aspirasi dan menunjukkan solidaritas terhadap sesama. Aksi ini menjadi bukti bahwa gerakan masyarakat sipil di Indonesia masih terus bergema, menyuarakan keadilan dan perubahan yang lebih baik.

Baca Juga

Loading...