Erick Thohir Rangkap Jabatan: Tidak Melanggar Aturan?
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,598,20,0)/kly-media-production/medias/4717020/original/081875900_1705370867-20230116BL_Nobar_Timnas_Indonesia_Vs_Iraq_5.JPG)
Pengangkatan Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia menimbulkan berbagai pertanyaan, terutama terkait dengan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. Football Institute memberikan pandangannya terkait hal ini. Mereka menyatakan bahwa rangkap jabatan ini tidak melanggar Undang-Undang (UU) maupun Statuta FIFA.
Founder Football Institute, Budi Setiawan, menegaskan bahwa tidak ada larangan bagi seorang menteri untuk menjabat sebagai ketua umum cabang olahraga. Pernyataan ini disampaikan dalam keterangan tertulis pada Rabu (17/9/2025), menanggapi isu yang berkembang di masyarakat.
Dasar Hukum dan Statuta FIFA
Budi Setiawan menjelaskan bahwa hukum di Indonesia tidak secara eksplisit melarang seorang menteri untuk memimpin organisasi olahraga. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Statuta FIFA terbaru juga tidak mengatur larangan serupa.
Ia mencontohkan beberapa negara lain di mana tokoh-tokoh penting, termasuk anggota keluarga kerajaan, memimpin federasi sepak bola. Hal ini menunjukkan bahwa praktik rangkap jabatan bukan merupakan hal yang luar biasa dalam dunia sepak bola internasional.
Potensi Erick Thohir Sebagai Menpora
Football Institute meyakini bahwa jabatan Erick Thohir sebagai Menpora justru dapat meningkatkan posisi tawar Indonesia, khususnya dalam kancah sepak bola Asia. Hal ini berkaca pada pengalaman Timnas Indonesia yang kerap kali merasa dirugikan dalam berbagai keputusan.
Budi Setiawan mencontohkan kasus penunjukan wasit asal Kuwait oleh AFC pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Menurutnya, dengan Erick Thohir menjabat sebagai Menpora, AFC akan melihat Indonesia tidak hanya sebagai Ketua PSSI, tetapi juga sebagai representasi negara dengan kekuatan diplomasi.
Angin Segar untuk Olahraga Indonesia
Budi Setiawan merespons positif penunjukan Erick Thohir sebagai Menpora oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Rabu (17/9/2025). Ia menggambarkan penunjukan ini sebagai angin segar bagi olahraga Indonesia secara umum, dan khususnya bagi sepak bola.
Menurutnya, kehadiran Erick Thohir bukan hanya tentang meraih prestasi semata, tetapi juga tentang menjadikan olahraga sebagai bagian penting dari agenda pembangunan nasional. Pengalaman Erick Thohir yang luas di berbagai bidang olahraga, mulai dari basket hingga Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan IOC, menjadi modal penting untuk mengatasi berbagai permasalahan sistemik yang selama ini menghambat kemajuan olahraga Indonesia.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Surabaya Siap? Indonesia Tetap On Track!
Pengalaman Erick Thohir Menjadi Modal Utama
Budi Setiawan menekankan bahwa Erick Thohir memiliki pengalaman yang mendalam di dunia olahraga. Pengalaman ini dianggap sebagai modal penting untuk mengatasi berbagai tantangan dan meningkatkan prestasi olahraga Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto dinilai telah mempertimbangkan dengan matang pengalaman dan kapabilitas Erick Thohir sebelum menunjuknya sebagai Menpora. Hal ini menunjukkan harapan besar terhadap Erick Thohir untuk membawa perubahan positif bagi dunia olahraga Indonesia.
Relevansi dengan Perkembangan Sepak Bola Terkini
Saat ini, Erick Thohir juga tengah fokus membenahi Timnas Indonesia dan PSSI. Salah satu langkahnya adalah meminta Direktur Teknik dan tim kepelatihan Timnas Indonesia untuk mereview pertandingan melawan Arab Saudi tanpa melibatkan latihan bersama pemain.
Selain itu, isu mengenai pemain naturalisasi juga terus bergulir, dengan nama Emil Audero menjadi perbincangan hangat. Performa para pemain Timnas Indonesia di level klub juga terus dipantau, termasuk penampilan Stefano Lilipaly di BRI Super League.
Transparansi dan Profesionalisme dalam PSSI
Di bawah kepemimpinan Erick Thohir, PSSI terus berupaya meningkatkan transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaan sepak bola Indonesia. Salah satu langkah konkret adalah pencopotan Ketua Komdis PSSI dan penggantiannya dengan Umar Husein.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Erick Thohir untuk memberantas praktik-praktik yang merugikan sepak bola Indonesia dan membangun organisasi yang lebih bersih dan profesional.
Masa Depan Sepak Bola Indonesia di Tangan Erick Thohir
Dengan rangkap jabatan sebagai Menpora dan Ketua PSSI, Erick Thohir memiliki peran sentral dalam memajukan olahraga Indonesia, khususnya sepak bola. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Football Institute, menjadi modal penting untuk mewujudkan visi dan misinya.
Masyarakat Indonesia berharap Erick Thohir dapat membawa perubahan positif dan membawa sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi. Sinergi antara pemerintah dan PSSI diharapkan dapat menciptakan ekosistem sepak bola yang lebih sehat dan kompetitif.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apakah Erick Thohir melanggar aturan dengan menjabat sebagai Menpora dan Ketua PSSI?
Menurut Football Institute, Erick Thohir tidak melanggar Undang-Undang maupun Statuta FIFA dengan rangkap jabatan tersebut.
Apa alasan Football Institute mendukung penunjukan Erick Thohir sebagai Menpora?
Football Institute meyakini bahwa Erick Thohir dapat meningkatkan daya tawar Indonesia di sepak bola Asia dan membawa perubahan positif bagi olahraga Indonesia.
Apa pengalaman Erick Thohir yang membuatnya cocok menjadi Menpora?
Erick Thohir memiliki pengalaman yang luas di berbagai bidang olahraga, mulai dari basket hingga Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan IOC.
Bagaimana Erick Thohir berupaya membenahi PSSI?
Erick Thohir berupaya meningkatkan transparansi dan profesionalisme dalam PSSI, termasuk dengan mencopot Ketua Komdis dan menggantinya dengan yang baru.