Erick Thohir Rangkap Jabatan: Analisis Statuta FIFA dan Potensi Konflik

Table of Contents

Membedah Statuta FIFA terkait Rangkap Jabatan Erick Thohir Sebagai Ketua PSSI dan Menpora


Ketua PSSI, Erick Thohir, kini berada di persimpangan jalan. Setelah ditunjuk menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, posisinya sebagai pucuk pimpinan federasi sepak bola Indonesia menjadi sorotan.

Rangkap jabatan yang diemban Erick Thohir menimbulkan pertanyaan tentang potensi konflik kepentingan. PSSI, sebagai organisasi yang menaungi sepak bola di Indonesia, berada di bawah naungan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Lantas, bagaimana Statuta FIFA mengatur situasi seperti ini?

Statuta FIFA dan Independensi Federasi Sepak Bola

Statuta FIFA menjadi acuan utama dalam mengatur organisasi sepak bola di seluruh dunia. Dalam Statuta FIFA 2024 nomor dua pasal 15 tentang Anggaran Dasar Asosiasi Anggota, huruf i secara tegas menyinggung tentang konflik kepentingan. Bunyinya jelas: "Menghindari konflik kepentingan dalam pengambilan keputusan."

Namun, Statuta FIFA tidak secara eksplisit melarang rangkap jabatan seperti yang dialami Erick Thohir. Statuta lebih menekankan pada independensi federasi sepak bola dari intervensi pihak ketiga, termasuk pemerintah. Hal ini tercantum dalam Statuta pasal 14, 15, dan 19.

Penjelasan Pasal-Pasal Penting dalam Statuta FIFA

Mari kita telaah lebih dalam pasal-pasal yang relevan. Pasal 14 menekankan bahwa setiap anggota FIFA harus mengelola urusannya secara independen dan tanpa pengaruh dari pihak ketiga. Pasal 15 berbicara tentang hak dan kewajiban anggota, termasuk kewajiban untuk menghindari konflik kepentingan.

Selanjutnya, Pasal 19 secara spesifik melarang intervensi pemerintah dalam urusan federasi sepak bola. Pelanggaran terhadap pasal ini dapat berakibat pada sanksi dari FIFA, termasuk skorsing keanggotaan.

Respons Erick Thohir dan Kasus Zainudin Amali

Menanggapi polemik ini, Erick Thohir menyerahkan sepenuhnya kepada FIFA untuk memberikan penilaian. Ia menyatakan bahwa FIFA akan menentukan apakah rangkap jabatannya melanggar aturan atau tidak. "Nantikan ada prosesnya di FIFA. Sebagai badan olahraga tertinggi di dunia nanti, FIFA yang akan menentukan," kata Erick Thohir.

Baca Juga: Timnas Indonesia Hadapi Chinese Taipei dan Lebanon: Jadwal FIFA Match Day September 2025

Sebelumnya, kasus serupa pernah terjadi pada tahun 2023 yang melibatkan Zainudin Amali. Saat itu, Amali menjabat sebagai Menpora sejak 2019. Ia kemudian terpilih sebagai Wakil Ketua PSSI periode 2023-2027 bersama Ratu Tisha Destria. Pada akhirnya, Amali memilih mundur dari jabatannya sebagai Menpora dan digantikan oleh Dito Ariotedjo.

Potensi Konflik Kepentingan dan Independensi PSSI

Kekhawatiran utama dari rangkap jabatan ini adalah potensi konflik kepentingan. Sebagai Menpora, Erick Thohir memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan olahraga di Indonesia, termasuk sepak bola. Di sisi lain, sebagai Ketua PSSI, ia bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memajukan sepak bola Indonesia.

Jika kedua posisi ini dipegang oleh orang yang sama, dikhawatirkan akan terjadi tumpang tindih kepentingan. Keputusan-keputusan yang diambil bisa saja tidak netral dan lebih menguntungkan salah satu pihak. Independensi PSSI menjadi taruhannya.

Keputusan di Tangan FIFA

Nasib Erick Thohir sebagai Ketua PSSI kini berada di tangan FIFA. Badan sepak bola dunia tersebut akan melakukan kajian mendalam terhadap situasi ini. FIFA akan mempertimbangkan semua aspek, termasuk Statuta FIFA, potensi konflik kepentingan, dan independensi PSSI.

Keputusan FIFA akan menjadi preseden penting bagi sepak bola Indonesia. Hal ini akan memberikan kejelasan tentang batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pengurus federasi sepak bola. Mari kita tunggu bersama bagaimana FIFA akan bersikap dalam kasus ini.

Menanti Surat dari FIFA

Erick Thohir sendiri menyatakan kesiapannya untuk menerima apapun keputusan FIFA. Ia menegaskan bahwa semua aturan terkait hal ini berasal dari FIFA. "FIFA yang atur nanti semuanya. FIFA, saya tidak tahu, nanti FIFA bersurat. Semua aturan dari FIFA," jelas mantan bos Inter Milan tersebut.

Surat dari FIFA akan menjadi penentu. Apakah Erick Thohir dapat terus menjabat sebagai Ketua PSSI sambil mengemban tugas sebagai Menpora? Atau ia harus memilih salah satu? Waktu yang akan menjawab.

Baca Juga

Loading...