Depok Berdaya: Beji Timur Sulap Lahan Kosong Jadi Budidaya Terintegrasi
![]()
Inisiatif luar biasa datang dari warga RT 04 RW 02, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji, Kota Depok. Mereka berinisiatif memanfaatkan lahan kosong yang ada untuk kegiatan budidaya terintegrasi. Tujuannya adalah meningkatkan kemandirian pangan sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Lahan yang dimanfaatkan mencapai kurang lebih 200 meter persegi. Upaya ini menjadi bukti nyata bahwa lahan terbatas dapat dioptimalkan untuk kegiatan produktif.
Model Budidaya Terintegrasi: Siklus Berkelanjutan
Budidaya yang dilakukan mengadopsi sistem terintegrasi. Hal ini melibatkan beberapa sektor sekaligus, yakni budidaya maggot, peternakan, dan perikanan.
Maggot, yang merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF), dihasilkan untuk pakan alternatif. Maggot ini diberikan pada ayam dan ikan, mengurangi ketergantungan pada pakan komersial.
Ayam dan ikan yang dibudidayakan, serta limbah organik dari kegiatan tersebut, kemudian diolah. Limbah ini menjadi bagian dari sistem yang menghasilkan pupuk untuk tanaman.
Sumbangsih dalam Pengelolaan Sampah Organik
Lurah Beji Timur, Bapak Sobarudin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan pengembangan dari inisiatif serupa yang sebelumnya telah berjalan di wilayah Ratujaya.
Model integrasi ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi volume sampah. Pengelolaan sampah organik menjadi lebih efektif dan efisien.
“Ini bukan sekadar budidaya maggot, melainkan juga upaya pengelolaan sampah organik agar tidak langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hasil pengelolaan dimanfaatkan kembali sebagai pakan ayam dan ikan, serta pupuk untuk tanaman,” ujar Bapak Sobarudin pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Dukungan dari Politeknik Negeri Jakarta (PNJ)
Program ini mendapat dukungan penuh dari Program Studi D3 Administrasi Bisnis, Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).
PNJ memberikan bantuan berupa bibit ayam dan pakan ternak. Dukungan ini adalah bagian dari program pengabdian masyarakat yang dijalankan oleh dosen dan tim akademisi PNJ.
Baca Juga: Lirik Lagu Tap Tap Tap Dipopulerkan oleh Isyana Sarasvati
Kerja Sama yang Berkelanjutan
Bapak Sobarudin menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan PNJ dan semua pihak yang terlibat.
Harapannya, kerja sama ini dapat terus berlanjut dan berkembang, sehingga masyarakat Beji Timur dapat mencapai kemandirian.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat PNJ, Ibu Endah Wartiningsih, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. PNJ berkomitmen untuk terus mendukung program ini.
PNJ tidak hanya memberikan bantuan bibit dan pakan secara simbolis, tetapi juga memberikan pelatihan. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan kepada warga.
Pendampingan dan Peluang Ekonomi
Selain pelatihan, PNJ juga melakukan pendampingan secara berkala. Hal ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan program dan memberikan solusi jika terdapat kendala.
“Selain pemberian bibit, kami juga melakukan pendampingan untuk memastikan keberlanjutan program ini. Harapannya, masyarakat mampu mengelola secara mandiri, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun menghasilkan nilai jual,” jelas Ibu Endah.
Melalui kolaborasi ini, warga tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang budidaya maggot dan ternak ayam. Mereka juga berpotensi mendapatkan pendapatan tambahan dari hasil panen.
Menuju Kawasan Mandiri dan Berdaya Saing
Program budidaya terintegrasi ini diharapkan menjadi langkah awal. Harapannya, Beji Timur dapat menjadi kawasan yang mandiri dan berdaya saing.
Pemanfaatan lahan kosong menjadi bukti bahwa kreativitas dan kolaborasi dapat menghasilkan perubahan positif. Inisiatif ini juga dapat menjadi contoh bagi wilayah lain di Kota Depok.
(JD 08/MGG Mutiara/ED 02)