BRI Super League 2025/2026: Divaldo Alves Soroti Ketatnya Persaingan

Table of Contents

Pelatih PSBS Biak Sebut BRI Super League Musim Ini Lebih Kompetitif dan Sulit Ditebak


Pelatih PSBS Biak, Divaldo Alves, memberikan pandangannya mengenai ketatnya persaingan di BRI Super League musim 2025/2026. Dalam sebuah wawancara di Sleman, Alves menyoroti bagaimana kompetisi sepak bola Indonesia semakin kompetitif dan sulit untuk diprediksi hasilnya. Pernyataan ini memberikan gambaran menarik mengenai dinamika yang terjadi di liga utama Indonesia.

Alves menyoroti bahwa stabilitas performa antar tim menjadi tantangan tersendiri. Banyak tim menunjukkan performa yang fluktuatif, berbeda dengan musim-musim sebelumnya. Kondisi ini membuat setiap pertandingan menjadi lebih menarik dan penuh kejutan bagi para penggemar sepak bola.

Performa Tim yang Tidak Stabil dan Dominasi Borneo FC

Divaldo Alves mencatat bahwa hingga pekan keenam, belum ada tim yang menunjukkan konsistensi performa kecuali Borneo FC. Tim berjuluk Pesut Etam itu berhasil memulai musim dengan sangat baik, meraih lima kemenangan beruntun. Hal ini mengantarkan Borneo FC ke puncak klasemen sementara dengan torehan poin sempurna, yaitu 15 poin.

“Ya, kalau saya pikir liga ini mungkin tim yang paling stabil, Borneo. Kalau tim pun di atas, sampai tim terakhir semua seperti tidak stabil. Kadang-kadang kita lihat Bali kalah kemarin lawan Persebaya, terus menang dan kalah lagi,” ujar Divaldo. Performa inkonsisten dari tim-tim lain, seperti Bali United dan Persebaya Surabaya, semakin menambah kompleksitas persaingan di liga.

Analisis Mendalam tentang Ketidakstabilan

Ketidakstabilan performa ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan strategi, adaptasi pemain baru, hingga faktor non-teknis seperti kondisi fisik pemain. Ketatnya jadwal pertandingan juga menjadi tantangan tersendiri bagi tim untuk menjaga konsistensi.

Selain itu, Divaldo juga menyinggung bahwa tim-tim besar pun bisa mengalami kesulitan, terutama dalam menghadapi tim-tim yang secara finansial lebih kecil. Hal ini membuktikan bahwa kualitas permainan di BRI Super League semakin merata, tidak hanya bergantung pada anggaran yang besar.

Dinamika di Zona Degradasi dan Perjuangan PSBS Biak

Di sisi lain, PSBS Biak saat ini berada di zona degradasi, tepatnya di posisi ke-17 dengan perolehan empat angka. Divaldo Alves menekankan bahwa fokus utama timnya adalah berjuang untuk memperbaiki posisi di klasemen. Ini menunjukkan betapa pentingnya setiap pertandingan bagi PSBS Biak untuk keluar dari zona merah.

Divaldo menegaskan bahwa intensitas kompetisi di musim ini lebih tinggi dibandingkan musim sebelumnya. Hal ini menjadi tantangan bagi tim-tim yang berada di papan bawah untuk bisa bersaing dengan tim-tim papan atas. Persaingan yang ketat ini memberikan tekanan tersendiri bagi setiap tim.

Baca Juga: Bojan Hodak Waspadai Persebaya: Persib Hadapi Laga Sulit di BRI Super League

Intensitas Kompetisi yang Meningkat

Peningkatan intensitas kompetisi ini tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas pemain asing, tetapi juga oleh peningkatan kualitas pemain lokal dan strategi tim yang semakin berkembang. Setiap tim berusaha keras untuk memberikan yang terbaik di setiap pertandingan.

Divaldo Alves menekankan bahwa fokus utama timnya adalah untuk meningkatkan performa dan meraih poin sebanyak mungkin. Ini adalah kunci untuk keluar dari zona degradasi dan bersaing di BRI Super League.

Kejutan PSM Makassar dan Dampak Non-Teknis

Divaldo juga menyoroti kejutan yang terjadi pada pekan keenam, di mana PSM Makassar berhasil mengalahkan Persija Jakarta dengan skor 2-0 pada Minggu, 21 September 2025. PSM yang saat itu berada di dasar klasemen mampu mengalahkan runner-up, Persija, yang menunjukkan betapa kompetitifnya liga musim ini.

Namun, di balik kemenangan PSM, terdapat isu non-teknis seperti tunggakan gaji yang dialami oleh para pemain. Pelatih PSM, Bernardo Tavares, bahkan mengungkapkan bahwa klub menunggak gaji hampir lima bulan. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi tim untuk tetap fokus pada performa di lapangan.

Tantangan di Balik Layar

Kasus tunggakan gaji yang dialami PSM Makassar menjadi pengingat bahwa sepak bola Indonesia tidak hanya tentang performa di lapangan, tetapi juga tentang pengelolaan klub yang baik. Masalah finansial dapat berdampak signifikan pada moral dan performa pemain.

Bernardo Tavares juga menyampaikan bahwa sepak bola bukan lagi prioritas utama baginya karena kesulitan yang dialami. Ini menggarisbawahi pentingnya manajemen yang baik dan komitmen terhadap kesejahteraan pemain.

Kesimpulan

Pandangan Divaldo Alves memberikan gambaran jelas tentang betapa kompetitifnya BRI Super League musim 2025/2026. Dengan semakin meratanya kualitas tim dan tantangan di luar lapangan, setiap pertandingan menjadi sangat penting. PSBS Biak, dengan segala tantangannya, bertekad untuk terus berjuang dan memberikan yang terbaik bagi para penggemar sepak bola Indonesia.

Ketatnya persaingan ini juga menjadi bukti bahwa sepak bola Indonesia terus berkembang, baik di level klub maupun di kancah internasional. Para penggemar sepak bola Indonesia dapat terus mengikuti perkembangan terbaru melalui berbagai platform berita, termasuk bergabung dengan channel WhatsApp Bola.com.

Baca Juga

Loading...