MUI Imbau Penghentian Demo Anarkis: Lindungi Masyarakat dan Hindari Kerusakan

Indonesia – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan imbauan tegas kepada masyarakat untuk menghentikan segala bentuk aksi demonstrasi yang bersifat anarkis. Imbauan ini disampaikan mengingat dampak negatif yang ditimbulkan oleh aksi-aksi tersebut, mulai dari kerusakan fasilitas publik hingga kerusuhan yang mengganggu ketertiban umum. MUI menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan keamanan demi kepentingan seluruh masyarakat.
Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan MUI, Masduki Baidlowi, menyampaikan pernyataan ini melalui Antara pada Jumat, 29 Agustus 2025. Beliau menggarisbawahi bahwa meskipun demonstrasi adalah hak konstitusional warga negara, hak tersebut harus dijalankan dengan bertanggung jawab. “Demo adalah hak warga negara, tetapi ketika sudah menimbulkan kerusakan, keresahan, dan kesulitan bagi publik, saya kira itu harus dihentikan,” ujar Masduki. MUI juga mengimbau para demonstran untuk segera membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing.
Dampak Kerusakan Akibat Demo Anarkis
Aksi demonstrasi yang berubah menjadi anarkis kerapkali mengakibatkan kerusakan signifikan pada berbagai fasilitas publik. Kerusakan ini tidak hanya merugikan secara materi, tetapi juga mengganggu aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Misalnya, kerusakan pada transportasi umum dapat menyulitkan masyarakat dalam mengakses pekerjaan dan layanan publik. Begitu pula dengan kerusakan pada fasilitas pendidikan dan kesehatan yang akan berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat.
Masduki Baidlowi juga menyoroti dampak ekonomi dari demo anarkis, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah. Kerusuhan dapat mengganggu aktivitas perdagangan, menyebabkan penutupan toko dan pasar, serta menghambat mobilitas. “Demo yang menimbulkan kerusuhan juga akan berpengaruh pada aktivitas sehari-hari masyarakat, utamanya bagi masyarakat menengah ke bawah yang masih harus mencari nafkah,” jelasnya. MUI menegaskan bahwa penting untuk menjaga stabilitas ekonomi agar masyarakat dapat terus memenuhi kebutuhan hidupnya.
Imbauan untuk Aparat Kepolisian
Selain mengimbau masyarakat, MUI juga memberikan arahan kepada aparat kepolisian. Masduki meminta agar aparat kepolisian mengedepankan pendekatan persuasif dalam menangani demonstrasi. “Kepada para aparat, lakukan langkah-langkah pengamanannya itu yang persuasif,” ujarnya. MUI mengapresiasi langkah-langkah persuasif yang telah dilakukan oleh aparat kepolisian selama ini, dan menekankan pentingnya menjaga ketenangan dan menghindari tindakan yang dapat memicu eskalasi kekerasan.
MUI juga mengingatkan tentang potensi kerugian yang lebih besar jika terjadi bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan. “Apabila terjadi bentrok antara pendemo dan aparat, maka yang kesulitan justru masyarakat,” kata Masduki. Bentrokan dapat menyebabkan korban luka-luka, bahkan korban jiwa, serta menimbulkan ketakutan dan kecemasan di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, MUI menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dan mengutamakan dialog serta penyelesaian damai.
Pentingnya Menjaga Persatuan dan Kesatuan
MUI mengingatkan bahwa bangsa Indonesia akan sangat dirugikan oleh peristiwa-peristiwa yang bersifat anarkis. Peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelumnya, di mana telah ada korban, harus menjadi pelajaran berharga. “Bangsa kita secara keseluruhan itu akan dirugikan oleh peristiwa-peristiwa yang seperti itu, sebagaimana peristiwa kemarin, semuanya sudah kita saksikan, kita menyesalkan semuanya, sudah ada korban, oleh karena itu, jangan sampai menimbulkan korban berikutnya,” tegas Masduki.
MUI mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu, menjaga persatuan dan kesatuan, serta menghindari tindakan yang dapat memecah belah bangsa. Dengan menghentikan aksi demo anarkis, kita dapat menciptakan suasana yang kondusif untuk pembangunan dan kesejahteraan bersama.