Lesu! Bisnis Aquascape Jakarta Terdampak Ekonomi, Daya Beli Menurun?

Table of Contents

Pengusaha Aquascape Teriak Sepi Pesanan, Bukti Ekonomi Orang RI Sulit?


Bisnis aquascape di Jakarta, yang sebelumnya ramai, kini tengah merana. Para pengusaha mengeluhkan sepinya pesanan, sebuah indikasi nyata penurunan daya beli masyarakat Indonesia. Kondisi ini semakin menguatkan sinyal kesulitan ekonomi yang tengah dialami banyak lapisan masyarakat.

Penurunan penjualan bukan hanya terjadi di Jakarta. Laporan serupa juga datang dari sentra bisnis aquascape di daerah lain, seperti Pasar Ikan Hias Jatinegara dan Pasar Ikan Hias Parung. Hal ini menunjukkan dampak ekonomi yang meluas dan tidak hanya terfokus di satu wilayah saja.

Dampak Menurunnya Daya Beli Masyarakat

Sebagai bisnis yang menyasar segmen menengah ke atas, aquascape sangat rentan terhadap penurunan daya beli. Produk-produk aquascape yang tergolong sebagai barang non-esensial menjadi salah satu yang pertama terkena imbasnya. Para pedagang pun harus memutar otak untuk bertahan di tengah kondisi yang sulit.

Data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juni 2025 yang hanya naik tipis ke angka 117,8, dibandingkan 117,5 pada bulan sebelumnya, turut memperkuat indikasi ini. Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) pun menunjukkan tren penurunan, mencapai angka terendah sejak Desember 2022.

Pengakuan Pengusaha Aquascape

Salah satu pemilik Aquascape Jaya di Jakarta mengungkapkan penurunan drastis penjualan dalam dua pekan terakhir. Jumlah pembeli yang biasanya datang dari berbagai daerah, termasuk Jabodetabek, Bandung, Banten, hingga Lampung, kini sangat berkurang. Kondisi ini membuat mereka khawatir akan kelangsungan bisnisnya.

Ia menambahkan bahwa penurunan pengunjung sangat signifikan, yang menunjukkan dampak langsung dari melemahnya kondisi ekonomi. Para pemilik usaha aquascape benar-benar merasakan beban ekonomi yang tengah dialami masyarakat.

Harga Aquascape dan Daya Beli

Harga aquascape sendiri cukup beragam, tergantung ukuran dan kelengkapannya. Aquascape berukuran standar 60 x 30 cm dengan tinggi 36 cm misalnya, dapat dihargai sekitar Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta tanpa kelengkapan tambahan. Jika dilengkapi dengan aksesoris lengkap, harganya bisa mencapai Rp 5 juta atau lebih.

Dengan harga yang cukup tinggi, aquascape menjadi barang mewah yang sensitif terhadap kondisi ekonomi. Semakin sulit ekonomi, semakin sedikit orang yang mampu membelinya, sehingga permintaan pun menurun drastis. Kondisi ini menunjukkan bahwa kesulitan ekonomi tidak hanya dirasakan masyarakat biasa, tetapi juga berdampak pada pelaku usaha di berbagai sektor.

Kesimpulan: Sinyal Perlambatan Ekonomi

Sepinya pesanan di bisnis aquascape menjadi cerminan situasi ekonomi Indonesia saat ini. Penurunan daya beli masyarakat yang signifikan berdampak luas, bahkan pada sektor-sektor yang sebelumnya dianggap cukup kuat. Pemerintah perlu memperhatikan hal ini dan mencari solusi untuk mengatasi perlambatan ekonomi.

Kondisi ini juga menjadi tantangan bagi para pelaku usaha untuk beradaptasi dan mencari strategi agar tetap bertahan di tengah penurunan daya beli. Kreativitas dan inovasi menjadi kunci agar dapat tetap eksis di pasar yang semakin kompetitif.

Baca Juga

Loading...