Indonesia, Kenalan Brian Madjo: Wonderkid Debut di Usia 16, Dianggap 'Lebih Baik' dari Lukaku

Table of Contents

Meet Brian Madjo: Wonderkid labelled 'better' than Lukaku debuts at 16


Ligue 1 kembali bergulir pekan lalu, menghadirkan sejuta narasi menarik dari pembukaan musim liga tertinggi Prancis itu. Paris Saint-Germain, sang juara bertahan, memulai kampanye pertahanan gelarnya dengan kemenangan tipis atas Nantes, sementara drama justru terkuak di Marseille, di mana Adrien Rabiot dan Jonathan Rowe masuk daftar transfer setelah perselisihan di ruang ganti pasca kekalahan dramatis dari Rennes.

Namun, ada satu kisah yang seharunsya mendapat sorotan lebih, sebuah narasi yang tak terlalu membanjiri headline, namun diyakini paling memukau dan memiliki implikasi jangka panjang yang signifikan. Ini adalah kisah tentang seorang prodigi yang memulai perjalanannya di kasta tertinggi pada usia yang sangat muda, menandai potensi bintang masa depan sepak bola global.

Debut Fenomenal Sang Prodigi

Dalam momen kembalinya ke kasta tertinggi pada Musim 25/26, FC Metz secara berani memberi kesempatan debut profesional kepada seorang striker berusia 16 tahun, Brian Madjo, dan mempercayainya untuk memimpin lini serang. Debut Madjo terjadi dalam laga penting Derby de L’Est melawan Strasbourg, di mana sebelas pemain awal Liam Rosenior semuanya lahir setelah tahun 2000, sehingga rata-rata usianya hanya 20,4 tahun.

Meskipun usianya masih sangat belia, Madjo telah memiliki postur impresif setinggi 6 kaki 2 inci (sekitar 188 cm), serta atletism luar biasa yang langsung mencolok di lapangan. Klub Metz meyakini bahwa striker bertalenta ini ditakdirkan untuk meraih kehebatan, sebuah optimisme yang tercermin dari nilai pasarnya di Transfermarkt yang kini mencapai €4 juta.

Mengenal Lebih Dekat Brian Madjo

Brian Madjo lahir di Enfield, London Utara, pada Januari 2009, namun ia kemudian pindah ke Luksemburg pada usia yang relatif muda, membentuk fondasi awal karir sepak bolahnya di sana. Striker dengan fisik yang tangguh ini berasal dari keluarga pesepak bola yang mumpuni, dengan ayahnya, Guy Madjo, juga merupakan seorang pesepak bola profesional yang pernah memperkuat beberapa klub Inggris seperti Bristol City, Port Vale, dan Crawley Town.

Penyerang muda Metz ini baru menandatangani kontrak profesional pertamanya awal musim panas ini setelah menunjukkan ekselensi luar biasa bersama tim junior mereka. Ia berhasil mencetak 13 gol dalam 26 penampilan untuk tim U19 Metz, sebuah performans yang mendorong manajer tim utama, Stephane Le Mignan, untuk mempromosikanya ke skuad senior.

Klub-klub Ligue 1 memang terkenal karena komitmennya dalam memberikan peluang bagi para pemain muda berbakat, dan Madjo hanya menempati peringkat ke-16 dalam daftar debutan termuda di liga tertinggi Prancis tersebut. Lebih lanjut, Brian Madjo telah mencatat tiga penampilan internasional senior untuk tim nasional Luksembourg, menegaskan kualitasnya di panggung yang lebih tinggi.

Perbandingan Mengejutkan dengan Romelu Lukaku

Pelatih Luc Holtz memberinya debut sensasional melawan Swedia pada bulan Maret, di mana ia bermain selama satu jam penuh dan turut membantu Luksembourg meraih kemenangan bersejarah. Karena profil fisiknya yang dominan, Madjo telah menarik perbandingan dengan striker Napoli, Romelu Lukaku, namun Manuel Cardoni, direktur teknis Luksembourg, menyatakan bahwa Madjo memiliki 'profil yang lebih lengkap' dibandingkan bintang Belgia itu.

Cardoni menjelaskan, “Profilnya memang mirip [dengan Lukaku]. Namun, meskipun kita harus tetap membumi, Brian memiliki profil yang lebih komprehensif, karena ia sangat baik di ruang sempit, sungguh unggul dalam permainan posisi; potensi proggresinya sangat besar.” Madjo, meskipun masih relatif belum dikenal luas, adalah talenta luar biasa yang patut terus dipantau, dengan beberapa klub Liga Primer Inggris secara intensif melacak perkembangannya.

Baca Juga

Loading...