Gedung DPRD Sulsel Dilalap Api: Unjuk Rasa Ricuh di Makassar Berujung Tragedi

Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dilanda kekacauan pada akhir Agustus 2025. Aksi unjuk rasa yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi ricuh, mengakibatkan kebakaran hebat yang melanda Gedung DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) yang terletak di Jalan Urip Sumoharjo. Api dengan cepat melahap bagian depan dan atap gedung perwakilan rakyat tersebut, menimbulkan kepanikan dan kerugian yang signifikan.
Dilansir dari detikSulsel, kobaran api pertama kali terlihat pada Sabtu, 30 Agustus 2025, sekitar pukul 00.25 Wita. Api mulai merambat di bagian dinding depan gedung, kemudian menyebar ke area lain. Warga sekitar yang berada di sekitar Flyover Jalan Urip Sumoharjo hanya bisa menyaksikan kebakaran yang mengerikan itu. Aparat keamanan yang berada di lokasi saat itu juga tampak kesulitan untuk mengendalikan situasi.
Situasi Mencekam di Lokasi Kebakaran
Hingga berita ini diturunkan, api masih terus berkobar. Dampaknya semakin meluas, bahkan api dilaporkan juga terlihat di gedung Pengadilan Tinggi Sulsel yang lokasinya bersebelahan dengan DPRD Sulsel. Kondisi ini semakin memperparah situasi dan meningkatkan kekhawatiran akan potensi kerusakan yang lebih besar. Kehadiran armada pemadam kebakaran masih belum terlihat di lokasi kejadian pada saat berita ini dibuat, menambah rasa cemas warga sekitar.
Dampak dan Potensi Korban
Belum ada laporan resmi mengenai adanya korban luka-luka atau jiwa akibat dari kebakaran ini. Namun, dengan besarnya api yang melanda gedung, potensi kerugian materiil sangat besar. Pihak berwenang masih berupaya untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran dan melakukan pendataan terhadap dampak yang ditimbulkan. Masyarakat diimbau untuk menjauhi lokasi kejadian dan memberikan akses bagi petugas pemadam kebakaran.
Kronologi Kejadian dan Insiden Sebelumnya
Peristiwa kebakaran ini merupakan puncak dari serangkaian aksi unjuk rasa yang terjadi di Makassar. Sebelumnya, pada Jumat, 29 Agustus 2025, Gedung DPRD Makassar juga menjadi sasaran amuk massa. Sejumlah kendaraan yang berada di area parkir kantor legislatif dilaporkan hangus terbakar. Kejadian ini menambah daftar panjang kerugian akibat aksi demonstrasi yang berakhir ricuh.
Kondisi ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga ketertiban dan mengedepankan dialog dalam menyampaikan aspirasi. Kerusakan fasilitas publik dan potensi jatuhnya korban jiwa harus dihindari. Pihak berwenang diharapkan dapat segera melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab kericuhan dan kebakaran, serta mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Tinjauan Lebih Lanjut
Insiden ini juga menyoroti pentingnya kesiapan dan respon cepat dari aparat keamanan dan petugas pemadam kebakaran dalam menghadapi situasi darurat. Evaluasi terhadap prosedur penanganan unjuk rasa dan kebakaran perlu dilakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat. Kita berharap agar situasi di Makassar segera kondusif dan proses pemulihan dapat berjalan dengan baik.