Indonesia Siap Bidik Gelar Juara di Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2025 sebagai Tuan Rumah
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,598,20,0)/kly-media-production/medias/5286651/original/049386300_1752746402-WhatsApp_Image_2025-07-17_at_14.50.48.jpeg)
Kota Solo bersiap menjadi pusat perhatian dunia bulutangkis junior saat menjadi tuan rumah Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior (BAJC) 2025. Ajang bergengsi ini akan berlangsung mulai 18 hingga 27 Juli 2025, mempertemukan talenta-talenta muda terbaik dari seluruh benua Asia.
Sebanyak 18 negara akan berpartisipasi dalam kejuaraan yang dibagi menjadi dua kategori utama: beregu campuran, yang mengadopsi format layaknya Piala Sudirman, serta kategori perorangan yang mempertandingkan lima sektor berbeda. Dengan total 322 atlet U-19 yang akan berkompetisi di GOR Indoor Manahan, Solo, intensitas persaingan diprediksi akan sangat tinggi.
Indonesia, sebagai tuan rumah, menorehkan angka partisipasi tertinggi dengan mengerahkan 46 atlet, jauh melampaui kontingen kuat lainnya seperti Tiongkok (29 atlet), Thailand (27 atlet), dan Malaysia (25 atlet).
Posisi sebagai penyelenggara sekaligus tim dengan jumlah wakil terbanyak tentu memicu ekspektasi besar bagi skuad Merah Putih untuk tampil gemilang dan merebut gelar juara di kandang sendiri.
Ambisi Kuat dan Kesiapan Tim Garuda Muda
Kapten Tim Indonesia, Muhammad Zaki Ubaidillah, menyuarakan optimisme tinggi menjelang turnamen ini. Baginya, BAJC 2025 adalah panggung terakhirnya di level junior, sehingga motivasinya untuk meraih gelar juara sangat besar, baik di sektor beregu campuran maupun perorangan. "Ini adalah kejuaraan terakhir saya sebagai pemain junior.
Saya ingin memberikan yang terbaik untuk meraih gelar, baik di beregu maupun individu," ungkap Zaki, yang juga merupakan juara World Junior Championships 2024. Ia menambahkan bahwa kekompakan dan kerja sama tim menjadi kunci utama untuk sukses di kategori beregu campuran.
Senada dengan Zaki, Wakil Kapten Tim, Rinjani Kwinara Nastine, menyatakan kesiapannya untuk menghadapi tantangan. Meskipun akan berduet dengan pasangan baru – Riska Anggraini di ganda putri dan Ikhsan Lintang Pramudya di ganda campuran – Rinjani memastikan bahwa persiapan matang telah dilakukan.
"Dengan pasangan baru, kami tentu perlu adaptasi, tetapi kami sudah berlatih intensif bersama sebelum bertolak ke Solo," jelas atlet berusia 18 tahun ini, menegaskan bahwa semangat juang dan adaptasi adalah modal utama mereka.
Pelajaran dari Masa Lalu dan Optimisme Masa Depan
Penunjukkan Solo sebagai tuan rumah menandai kali ketiga Indonesia mendapat kepercayaan menyelenggarakan Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior. Sebelumnya, ajang serupa pernah dihelat di Yogyakarta. Dalam edisi terakhir, skuad junior Indonesia harus puas mencapai babak semifinal di kategori beregu, kala itu dikalahkan Korea Selatan dengan skor 1-3.
Sementara di sektor individu, pencapaian terbaik diraih oleh ganda campuran Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana yang menjadi runner-up setelah takluk dari wakil Tiongkok. Kini, dengan status tuan rumah dan dukungan penuh dari publik sendiri, Tim Junior Indonesia bertekad untuk melampaui catatan sebelumnya.
Berbekal persiapan yang matang, jumlah atlet yang melimpah, serta semangat juang yang tinggi dari para kapten dan seluruh anggota tim, asa untuk mengukir sejarah baru dengan meraih gelar juara di Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2025 di Solo semakin membumbung tinggi.
Semua mata akan tertuju pada GOR Indoor Manahan, menantikan aksi heroik para pebulutangkis muda kebanggaan bangsa.