Indonesia Berencana Menghentikan Impor Solar jika Program B50 Berjalan Lancar

Indonesia akan mengakhiri ketergantungan pada solar impor apabila program biodiesel B50 berhasil diimplementasikan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana. Suksesnya program B50 akan mengurangi kebutuhan solar impor secara signifikan.
Program B50, yang menargetkan pencampuran 50% biodiesel dalam solar, dijadwalkan rampung pada tahun 2025. Jika terealisasi, Indonesia akan mampu mengurangi impor solar secara drastis, bahkan sepenuhnya berhenti mengimpornya. Keberhasilan ini sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku dan kelancaran proses produksi biodiesel dalam jumlah besar.
Dadan menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi beban impor dan meningkatkan kemandirian energi nasional. Selain itu, B50 juga diharapkan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim.
Kendati demikian, kesuksesan program B50 tetap bergantung pada berbagai faktor, termasuk dukungan penuh dari seluruh pihak terkait, ketersediaan bahan baku yang memadai, dan efisiensi proses produksi. Tantangan ini perlu diatasi agar target penghentian impor solar dapat tercapai.
Disclaimer: Artikel ini telah diolah dan ditulis ulang dari konten yang sebelumnya telah tayang di finance.detik.com.