Profil Pemain Kunci Timnas Indonesia U-23 di Semifinal Piala Asia 2024
Ezra Walian (Kiper) Usia: 23 tahun (kelahiran 22 Maret 2001)
Klub: RB Leipzig (Bundesliga Jerman) Penampilan di Piala Asia 2024: 5 laga (450 menit) Prestasi: Juara Bundesliga Jerman 2022, Runner-up Piala Asia U-23 2020
Pemain naturalisasi kelahiran Belanda ini menjadi figura kunci di lini belakang Timnas Indonesia. Walian memiliki kualitas tinggi dalam penampilan, penyelamatan gemilang, dan pengalaman di beberapa ajang Eropa dengan Leipzig. Kemampuannya mengamankan gawang sangat diandalkan untuk meredam serangan Uzbekistan.
Rachmad Hidayat (Bek Tengah) Usia: 23 tahun (kelahiran 14 Mei 2001) Klub: PSIS Semarang Penampilan di Piala Asia 2024: 5 laga (450 menit) Prestasi: Juara Piala Presiden 2022
Hidayat adalah kapten tim sekaligus jantung pertahanan Timnas Indonesia. Pemain yang mengawali kariernya dari klub Jawa Tengah ini memiliki kecerdikan dalam mengorganisir pertahanan dan disiplin dalam bertahan yang mumpuni. Hidayat juga kerap kali mencuri start sebagai algojo yang mencetak gol di laga-laga krusial.
Marselino Ferdinand (Gelandang Pengatur) Usia: 21 tahun (kelahiran 10 April 2003) Klub: Ajax Amsterdam (Eredivisie Belanda) Penampilan di Piala Asia 2024: 4 laga (305 menit), 1 assist
Prestasi: Juara Eredivisie Belanda 2023
Talenta beken asal Maluku ini adalah mesin serang Indonesia di lini tengah. Ferdinand yang punya pengalaman di akademi Ajax sejak usia dini memiliki kualitas umpan akurat, kreativitas, dan ketahanan bermain selama 90 menit. Dia berperan besar dalam melepaskan umpan kunci dan mencetak gol-gol penting bagi timnya.
Rafael Struijk (Penyerang) Usia: 23 tahun (kelahiran 20 Oktober 2000) Klub: Leeds United (Premier League Inggris) Penampilan di Piala Asia 2024: 5 laga (392 menit), 3 gol Prestasi: Runner-up Piala Asia U-23 2020
Striker jangkung berdarah Belanda-Indonesia ini adalah senjata utama lini depan Garuda Muda. Struijk yang sudah mentas di Premier League dengan Leeds memiliki sentuhan terakhir dan naluri mencetak gol yang tajam. Dia selalu mencuri perhatian dengan ketajamannya mengonversi peluang menjadi gol. Uzbekistan harus benar-benar waspada menghadapi Struijk.
Saddam Gaffar (Penyerang) Usia: 19 tahun (kelahiran 15 September 2004) Klub: Persebaya Surabaya Penampilan di Piala Asia 2024: 4 laga (212 menit), 3 gol Prestasi: -
Gaffar merupakan penyerang termuda di skuad Indonesia yang tengah naik daun. Pemain kelahiran Lamongan ini punya sentuhan dingin di depan gawang serta kecepatan yang mampu merepotkan lini belakang lawan. Dipadukan dengan Rafael Struijk, keduanya membentuk duo penyerang yang sangat ditakuti dan berpeluang mencetak gol di semifinal nanti.
Para pemain di atas akan menjadi kunci utama Indonesia untuk mengalahkan Uzbekistan dalam upaya melaju ke partai puncak dan mewujudkan mimpi tampil di Olimpiade Paris 2024. Namun tentu saja dukungan pemain lain juga sangat dibutuhkan untuk mengalahkan tim tangguh seperti Uzbekistan.
Kenangan Manis Indonesia vs Uzbekistan di Ajang Sebelumnya
Timnas Indonesia U-23 dan Uzbekistan U-23 sebenarnya sudah cukup sering bersua di berbagai ajang level Asia. Beberapa di antaranya menciptakan kenangan manis bagi Garuda Muda dalam catatan perjalanan mereka meraih hasil positif atas sang lawan kali ini di semifinal Piala Asia U-23 2024.
Pertemuan paling bersejarah dan masih membekas adalah ketika kedua tim bentrok di babak penyisihan grup Piala Asia U-23 2020 di Thailand. Kala itu Indonesia secara mengejutkan mengandaskan Uzbekistan dengan skor telak 3-1.
Bermain di Stadion Rajamangala, Timnas Indonesia U-23 kala itu tampil dengan semangat juang tinggi. Mereka unggul lebih dulu di menit ke-23 melalui gol Rafael Struick memanfaatkan kemelut di depan gawang. Uzbekistan kemudian menyamakan kedudukan di menit 38 lewat sepakan Fakhriddin Sohibov.
Memasuki babak kedua, Garuda Muda justru semakin mendominasi. Tekanan tinggi yang dilancarkan berbuah hasil di menit 67 dan 82 melalui dua gol dari penyerang mudanya, Saddam Gaffar. Kemenangan 3-1 atas unggulan juara itu menjadi kado indah untuk pelatih Shin Tae-yong kala itu.
"Kami bermain dengan motivasi tinggi melawan Uzbekistan karena ingin membuktikan bahwa kami layak dianggap kuat. Mereka juara bertahan dan kami mengincar kemenangan," ungkap Saddam pada masa itu.
Tak hanya itu, Indonesia juga pernah meraih hasil manis melawan Uzbekistan di Anniversary Cup atau Turnamen Persahabatan U-23 pada 2018 lalu di Tashkent.
Bermain di kandang lawan, Garuda Muda meraih hasil imbang 1-1 yang membanggakan kala itu.
Bahkan di laga sebelumnya di ajang yang sama, Indonesia pernah menang telak 3-0 atas Uzbekistan pada 2016.
Gol-gol kemenangan waktu itu dicetak oleh Lerby Eliandry, Rizky Eka Pratama dan Muhammad Sadil.
Meski terbilang jarang meraih kemenangan, namun memori manis itu bisa membangkitkan semangat dan kepercayaan diri Timnas Indonesia U-23 untuk sekali lagi mengalahkan Uzbekistan di laga hidup mati semifinal Piala Asia kali ini.
Siapa tahu kejutan lain bisa tercipta dan membawa Indonesia melangkah ke partai puncak.