Lonjakan Penerima Tanda Kehormatan Era Prabowo, Apa Alasannya?
Presiden Prabowo Subianto memberikan Tanda Kehormatan Republik Indonesia kepada 141 tokoh di Istana Negara, Jakarta, pada hari Senin, 25 Agustus 2025. Para penerima penghargaan ini berasal dari berbagai kalangan, termasuk menteri Kabinet Merah Putih, mantan anggota militer, dan peneliti.
Jumlah penerima tahun ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 64 orang.
Jenis Tanda Kehormatan yang Diberikan
Berbagai jenis tanda kehormatan diberikan, termasuk Bintang Republik Indonesia Utama, Bintang Mahaputera Adipurna, Bintang Mahaputera, Bintang Jasa, Bintang Kemanusiaan, Bintang Budaya Parama Dharma, dan Bintang Sakti. Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas jasa dan pengabdian para penerima.
“Saya ingin menyampaikan atas nama negara dan bangsa, sekali lagi, terima kasih atas jasa-jasa pengabdian Saudara-saudara sekalian dan mereka-mereka yang orang tuanya tidak hadir, ahli waris juga, atas nama negara dan bangsa terima kasih. Semoga jasa-jasa Saudara-saudara terus menjadi warisan bagi generasi penerus,” ucap Prabowo.
Pandangan Menteri Sekretaris Negara
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa pemberian gelar ini adalah bentuk apresiasi Prabowo kepada putra-putri terbaik bangsa di bidangnya masing-masing. Menurutnya, Prabowo ingin memberikan penghargaan kepada individu-individu berprestasi.
Prasetyo juga menjelaskan bahwa tidak semua anggota kabinet menerima penghargaan ini, hanya mereka yang dianggap telah mencapai prestasi luar biasa, terutama dalam bidang pangan.
Penerimaan Penghargaan oleh Menteri Zulkifli Hasan
Salah satu penerima penghargaan adalah Menteri Koordinator Bidang Pangan sekaligus Ketua PAN, Zulkifli Hasan. Zulkifli Hasan merasa terhormat atas penghargaan ini dan menyatakan akan terus berjuang untuk menyukseskan program-program Prabowo. “Penghargaan ini menambah daya juang kami,” ujar Zulkifli.
Dia yang akrab disapa Zulhas itu menambahkan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi tambahan untuk bekerja lebih keras.
Alasan Peningkatan Jumlah Penerima Tanda Kehormatan
Mengenai lonjakan jumlah penerima, Prasetyo menjelaskan bahwa Prabowo merasa negara selama ini kurang memberikan penghormatan kepada individu-individu yang berhak. Presiden Prabowo menilai bahwa banyak dari 141 penerima tahun ini yang sebelumnya belum pernah menerima penghargaan dari negara.
Prabowo berpendapat bahwa memberikan gelar dan tanda kehormatan kepada putra-putri terbaik bangsa dari berbagai bidang dan profesi harus menjadi tradisi.
Pentingnya Apresiasi untuk Jasa-Jasa
Mensesneg menjelaskan bahwa tradisi pemberian penghargaan ini perlu dipertahankan karena masih banyak tokoh berjasa yang belum mendapatkan penghormatan. Prasetyo menambahkan bahwa penerima tahun ini berasal dari beragam latar belakang, termasuk kemanusiaan, kebudayaan, lingkungan, kesehatan, riset, dan penemuan vaksin.
Dari total 141 penerima, hanya 117 nama yang hadir dalam prosesi di Istana Negara. Prasetyo menjelaskan bahwa sebagian penerima berhalangan hadir karena alasan khusus.
Kesempatan Pemberian Penghargaan Selanjutnya
Prasetyo menyebutkan bahwa momentum lain seperti HUT TNI pada bulan Oktober atau Hari Pahlawan 10 November bisa menjadi kesempatan untuk menyerahkan penghargaan kepada mereka yang belum hadir. Menurutnya, tidak ada salahnya jika penerimaan tanda kehormatan diagendakan pada kesempatan berikutnya bagi mereka yang belum sempat hadir.
Dia menambahkan bahwa hal ini menunjukkan fleksibilitas dan komitmen pemerintah dalam memberikan apresiasi.