Strategi Transfer Agresif Malut United: Dongkrak Nilai Pasar Jelang BRI Super League
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,598,20,0)/kly-media-production/medias/5294190/original/060744900_1753355266-1000086631.jpg)
Musim BRI Super League 2025/2026 diprediksi akan menjadi panggung baru bagi Malut United. Dengan visi yang jelas dan ambisi yang menggebu, klub ini telah menarik perhatian publik sepak bola Indonesia melalui strategi transfer agresif yang berdampak langsung pada nilai pasar mereka.
Gelombang kedatangan pemain baru bukan sekadar penambahan kekuatan, melainkan investasi serius yang menunjukkan tekad Malut United untuk menjadi kontestan papan atas di liga paling bergengsi di tanah air.
Transformasi Skuad dan Lonjakan Nilai Pasar Klub
Laskar Kie Raha, julukan Malut United, tak main-main dalam mempersiapkan diri. Manajemen telah mendatangkan total 15 penggawa anyar, terdiri dari sembilan pemain lokal dan enam legiuner asing, untuk membentuk fondasi skuad yang kompetitif. Imbasnya, nilai pasar (MV) Malut United langsung meroket tajam.
Dari yang semula berada di angka Rp42,15 miliar per 1 Juli 2025, angka tersebut melonjak drastis menjadi Rp72,57 miliar setelah kedatangan bintang-bintang baru seperti David da Silva dan kolega.
Ini berarti dalam kurun waktu kurang dari sebulan, Malut United telah berinvestasi sebesar Rp33,9 miliar, mengakibatkan kenaikan nilai pasar yang mencengangkan, mencapai sekitar 72,2 persen—persentase tertinggi di antara kontestan Super League lainnya.
Saat ini, nilai pasar mereka menempatkan Malut United di peringkat kesembilan dari 18 peserta liga musim depan, sebuah posisi yang membuktikan efektivitas kebijakan transfer mereka.
Deretan nama besar yang merapat ke Stadion Gelora Kie Raha Kota Ternate mencerminkan ambisi klub untuk meraih prestasi tinggi. Empat mantan pilar Persib Bandung yang turut membawa juara musim lalu—Gustavo Franca, Tyronne Del, Ciro Alves, dan David da Silva—kini menjadi bagian dari skuad Malut United, dengan kontrak berdurasi dua tahun.
Selain itu, pilar penting seperti Wbeymar Angulo dan Chechu Meneses berhasil dipertahankan, ditambah pula dengan akuisisi dua eks penggawa PSS, yakni kiper Alan Jose Bernardon dan Vico Duarte.
Di bawah arahan pelatih kepala Hendri Susilo, kombinasi antara pemain berpengalaman dan talenta menjanjikan ini diharapkan mampu menciptakan harmoni dan daya saing di lapangan.
Setelah sukses menempati peringkat ketiga klasemen akhir musim lalu, Malut United kini bertekad untuk membangun pondasi yang lebih kuat demi eksistensi dan kejayaan klub di masa depan.
Langkah strategis Malut United dalam bursa transfer bukan sekadar menambah jumlah pemain, tetapi juga meningkatkan kualitas dan kedalaman skuad secara signifikan. Ini adalah sinyal kuat bahwa mereka siap menggebrak dan memberikan perlawanan sengit kepada tim-tim besar lainnya di BRI Super League.
Dengan investasi masif dan visi yang jelas, Malut United siap membuktikan bahwa mereka adalah kekuatan baru yang patut diperhitungkan dalam peta persaingan sepak bola Indonesia.